Pages

Selasa, 26 Januari 2016

Hemlock tee

Ah, another free pattern! Kali ini dari Grainline Studio, polanya bernama Hemlock Tee. Sesuai namanya, pola ini untuk membuat tee alias t-shirt. All size. Modelnya sederhana dan longgar. Cocok untuk penggunaan sehari-hari apalagi kalau pas cuaca panas. Bahan kain yang disarankan adalah kain knit (carilah kain yang biasa dipakai untuk membuat kaos).

Untuk percobaan pertama, saya menggunakan kain pre-quilted jersey karena idenya ingin membuat sweater atau pullover (fall-winter). Jadi kain yang saya pilih ini cukup tebal dan sesuai dengan musim. Komposisi kain yang saya pakai hanya mengandung 30% katun. Sisanya polyester. 


Modifikasi yang saya lakukan adalah meniadakan bagian kerah. That's all. Sisanya sama seperti pola dan petunjuk, termasuk penggunaan mesin obras untuk menghubungkan bagian-bagian pakaian. Finishing hem dilakukan dengan tangan.



 
Kemudian, sisa kain saya gunakan untuk membuat copy Hemlock tee tapi versi mini, untuk si kecil :D Lengan pendek karena saat itu tangan si kecil sedang dikasih "hiasan gips". Jadi lebih mudah dipakainya.


Bahan per-quilted jersey dari Tissus.Net


Sisa Kain

Kalau kita suka dan sering menjahit, tentu kita jadi punya banyak sisa kain perca yang kalau tidak digunakan akan semakin menumpuk di pojokan ruang :D Tentunya ide penggunaan sisa kain bisa kita temukan dimana-mana. Saya sendiri lebih suka memanfaatkan sisa kain untuk membuat barang-barang yang praktis dan pasti dipakai. Misalnya:

Bantalan jarum

Organizer remote control

Bunting atau garland untuk pesta ulang tahun

Cempal dengan quilt sederhana


Selain contoh-contoh di atas, kita juga bisa membuat benda-benda sbb:

  • selimut patchwork untuk anak
  • sarung bantal patchwork
  • alas makan
  • dompet
  • aksesoris pakaian atau rambut
  • dan lain sebagainya


Kalau kita memutuskan untuk membuat sesuatu ala patchwork, bentuk paling mudah tentunya sambungan kain kotak-kotak. Namun jangan lupa untuk memperhatikan potongan kain. Bila ada ketidaksamaan ukuran, saat dijahit menjadi satu akan ada gap jarak jahitan. Dari jauh sih tidak kelihatan kalau gap-nya kecil. Kalau besar? Ada baiknya siapkan template ukuran berupa karton tebal dan kemudian memotong dengan hati-hati menggunakan rotary cutter dan penggaris solid.

Yuk bikin!







Jumat, 22 Januari 2016

Dompet Behel

Purse with metal frame ternyata disebut dompet behel ya, baru tahu nih saya... :D

Sekarang ini sudah banyak orang yang membuat dompet behel dan cantik-cantik sekaliii... Proses pembuatannya sendiri tidaklah terlalu sulit. Hanya saja kita perlu beberapa kali latihan terutama di bagian pemasangan frame dengan lem supaya rapi. Frame atau behelnya sudah banyak di pasaran terutama online. Kalau di Indonesia mungkin bisa coba di sini atau di sini (tapi maaf tidak ada review karena belum pernah bertransaksi di dua online store tersebut).

Untuk informasi dasar tentang cara membuat dompet behel, Anda bisa meluncur ke blog milik U-Handbag. Pemilik blog ini memberikan tutorial gratis untuk belajar membuat dompet behel mulai dari merancang model dompetnya disesuaikan dengan ukuran behel. Kalau Anda mau, Anda bisa juga membeli keperluan untuk membuat behel di site itu, termasuk polanya (biasanya dalam paket/kit).




Secara umum bahan yang diperlukan untuk membuat dompet ini adalah:
  • kain untuk bagian luar (biasanya katun medium weight namun bisa coba juga dengan satin atau thai silk untuk jenis tas tangan acara pesta malam)
  • kain untuk bagian dalam (katun atau satin)
  • pelapis woven iron-on yang light, atau bisa pakai yang vlieseline G710
  • pelapis sew-in tipe fleece (saya pakai vlieseline thermolam 272)
  • benang cord ukuran diameter antara 5 - 6 mm 
  • frame atau behel (semakin kecil ukurannya, semakin kecil dompetnya)
  • lem (saya pakai guttermann untuk craft)
Benang cord itu digunakan untuk membantu saat kita memasang bagian lapisan kain ke behel. Cord ini memadatkan rongga dalam behel sehingga lebih rapat. Tapi menurut pengalaman saya yang pendek ini (baru coba bikin 4 aja siy, hihi...), kalau lapisan kainnya sudah terasa padat (tergantung jenis kain juga kan) waktu dimasukkan ke rongga behel, cord ini tidak terlalu dibutuhkan. Atau, mungkin ada baiknya kita stok cord dengan beragam diameter. Jadi pemakaiannya disesuaikan dengan kebutuhan.


Saya pernah mengganti thermolam 272 dengan pelapis yang ditujukan untuk membuat patchwork dan quilting. Tapi ternyata hasilnya tidak bagus. Pernah juga saya menggunakan vlieseline H630 dan hasilnya mirip dengan thermolam 272. Jadi H630 menjadi alternatif pengganti bila Thermolam 272 pas habis.




Seru ya... Yang style ala patchwork lebih seru lagi... Coba yuk!

Larktee Roaaaarr

Butuh jahit sesuatu!
Setelah lihat stash pattern & kain,pilihan jatuh di Lark Tee model leher V lengan panjang. Saya belum pernah jahit yang ini,walau pattern nya sudah siap.
Dari pattern original saya bikin beberapa adjustment standar :p,swayback,shorthen bodice & sleeve.
Kain knit motif sekitar 1m50,diskonan -70% di Mondial tissu. Yaaay!
Size 6,tapi di bagian waist ke bawah saya grading ke size 8,biar agak loose.
Kain ini agak ribet untuk jahit, tipis & sedikit slippery di bawah jarum.
Awalnya saya agak deg2an jahit neckline band, takut kurang rapi,tapi saya "akalin" terlebih dahulu dengan jahit tangan di bagian V seperti tips di inet & hasilnya rapi setelah pakai mesin. Pakai jarum stretch size 75, straight stitch saja, mungkin harusnya pakai stitch 'zigzag no.4' ?



Selain jahit neckline band & hemming yang pakai mesin, sisanya saya jahit pakai serger, lebih cepat sekaligus rapi.
Petunjuk di booklet grainline studio yang lengkap dan detail ( seperti biasanya, yang bikin saya suka) mempermudah proses jahit tshirt Larktee ini.


Rabu, 20 Januari 2016

Geranium Dress for Baby

Nama Made by Rae pasti sudah Anda kenal. Belum? Kalau belum, bisa Anda intip websitenya. Merk ini mengeluarkan produk pola pakaian anak dan dewasa. Salah satu yang terkenal adalah Washi Dress (dewasa) dan Geranium Dress (anak). Kedua pola ini berbayar ya. 

Namun ada juga beberapa polanya yang gratis, salah satunya adalah Geranium Dress versi baby. Silakan cek ke sini.

Beberapa bulan yang lalu saya akhirnya mencoba pola baby tersebut untuk kado kelahiran anak teman. Pola ini saya nilai mudah, sederhana dan hasilnya manis. Sayangnya saya tidak punya foto sang bayi mengenakan dress buatan saya ini.

Eh iya, satu lagi yang menyenangkan dari pembuatan baju kecil ini adalah: saya bisa menggunakan sisa-sisa kain yang ada karena kebutuhan kain untuk dress ini sangatlah sedikit.


Bahan:

  • Baby corduroy dari Les Coupons de Saint Pierre
  • Cotton bunga-bunga dari Les Coupons de Saint Pierre


Selasa, 19 Januari 2016

Burda Vintage, Vintage Fashion

Tahun lalu, Burda mengeluarkan dua majalah edisi khusus bertema vintage. Yang pertama tentang mode di era tahun 50-an. Kemudian sehubungan dengan permintaan pelanggan, mereka sempat mencetak ulang edisi tersebut. Kemudian di akhir tahun mereka menerbitkan majalah vintage yang kedua, yang membahas mode di era tahun 60-an.


Bagi yang tertarik dengan vintage fashion, tentu saja penerbitan majalah-majalah edisi khusus ini sangatlah menarik. Dan kelihatannya Burda, seperti halnya perusahaan pola pakaian yang lain, memanfaatkan juga peningkatan minat akan vintage style yang tidak hanya menjadi wabah di bidang dekorasi namun juga ke fashion.


Ada yang tertarik dengan vintage fashion?

Saya sendiri cukup tertarik dengan model pakaian vintage terutama di era tahun 20-an dan 60-an. Selebihnya, saya kurang tertarik (ya, tahun 50-an boleh lah). Pada flea market khusus couturier biasanya bisa ditemukan pola-pola vintage. Selain itu, saya mencoba juga hunting ke eBay dan Leboncoin. Kadang saya menemukan pola lama yang tidak tercantum tahun keluarnya. Dan kadang saya menemukan juga pola lama dari negara tetangga (Belgia misalnya).



Di gudang mertua, saya menemukan majalah-majalah lama seperti Modes et Travaux dan Prima era tahun 80-an dan 90-an. Majalah-majalah ini menyisipkan pola-pola pakaian sebagai bonus. Ibu mertua pun dengan senang hati memberikan majalah-majalah itu kepada saya. Sayangnya tidak semua model menarik hati jadi saya hanya menyimpan beberapa saja.


Kadang saya berpikir, apakah majalah-majalah lama Indonesia juga menyisipkan pola pakaian? Kalau iya, apakah saya bisa menemukannya? *lirik kanan kiri* *cari pola kebaya jadul*





Sabtu, 16 Januari 2016

Merubah Cardigan Dewasa menjadi Cardigan Anak

Ahaha, ini judulnya iseng. Saya menemukan satu cardigan lama warna ungu yang sudah tidak dipakai lagi. Berhubung sayang dibuang, jadi saya rubah menjadi cardigan anak. Caranya sih sederhana saja. Ambil pakaian anak yang masih bisa dipakai untuk meng-copy ukurannya. Setelah itu, gunakan kapur jahit (atau spidol anak yang washable) untuk men-trace bodice. 

Yang agak tricky adalah bagian lengan. Tapi kalau Anda nekat dan cuek seperti saya (dengan pertimbangan cardigannya sudah tua dan hasil akhir hanya akan dipakai anak main atau sekolah yang akhirnya bakal kotor dan ada resiko rusak), lengan model standar pun bisa terwujud :D




Perubahan cardigan ini bisa dilihat (selain di ukuran) di kerah dan aksen bias tape. Sederhana tapi hasilnya lumayan untuk menangkal udara dingin. Bila Anda memiliki mesin obras, proses perubahannya akan lebih cepat lagi karena tinggal zzzzz dengan mesin itu. Bahan cardigan yang melar lebih mudah ditangani dengan mesin obras. Tapi bukannya tidak mungkin lho melakukannya dengan mesin jahit biasa. Coba-coba dulu aja... Selamat menjahit!

The Cape

Akhir Oktober 2015, saya membuatkan The Cape untuk si kecil. Polanya dari Vanessa Pouzet, french indie designer. Walau dia orang Perancis, polanya ada yang berbahasa Inggris juga kok. Jadi, coba deh lihat-lihat ke sini. Ada pola dewasa dan ada pola anak. Kalau ngga salah, semua polanya dalam bentuk PDF jadi lebih praktis bagi customer yang tinggalnya jauh.





The Cape ini tergolong mudah. Dan hasilnya cantik. Anak saya dan teman-teman sekolahnya jatuh hati pada cape ini. Menurut saya tidak ada kesulitan yang berarti dari proses pembuatan The Cape.

Sebagai ide, cape ini cocok lho untuk kostum Red Riding Hood *wink*

Bahan: wol biru 1 meter dan jersey putih (lining)



Atasan Kebaya

*late post, 2015*


Sebagai pecinta kebaya, saya ingin sekali bisa membuat kebaya sendiri. Tentunya saya sadar bahwa untuk kebaya tradisional ada pakem tersendiri yang harus diperhatikan. Jadi tidak bisa sembarangan bikin. Nah, berhubung saya belajar sendiri, jadi untuk permulaan mendingan bikin kebaya modern aja yak. Atau bisa dibilang, atasan ala kebaya.

Di buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar karangan Pak Sukarno (lihat di sini), ada bahasan tentang membuat kebaya. Namun terus terang buku ini kadang ada salahnya di kode huruf titik garis pola. Jadi saya suka bingung berhubung kemampuan pattern making masih cetek. Terpaksa putar otak dan main logika saja. Plus browsing internet khususnya ke blog yang menulis kebaya serta ada juga yang di YouTube. 

Di model yang pertama saya buat ini, style-nya lebih ke kebaya kutu baru. Kupnat ada di dua bagian yaitu diambil dari kerung lengan dan dari bodice (maaf, saya belum menguasai istilah jahit menjahit dalam bahasa Indonesia). Muslin pertama yang saya buat, fitting di bagian badan sudah pas. Namun bagian belakang leher ada gapping yang cukup besar. Muslin kedua, saya merevisi bagian belakang leher namun ternyata terlalu banyak yang saya buang. Hasilnya, jahitan belakang leher harus "ditambal".



Revisi berikutnya sudah saya anggap final. Jadi langsung saya obras dan pasang kancing. Jadilah atasan putih ala kebaya yang cukup memadai untuk dipadankan dengan bawahan kain tradisional Indonesia. Sip!




Bahan: katun pemberian teman (merci, Jo :* )

Kamis, 14 Januari 2016

Mini yuk

Saya punya sisa kain jersey matelassé saat jahit gillet canelle sekitar 50cm
Di buang sayang. 50cm kain cukup untuk bikin rok.Pilihan pattern jatuh ke Aime comme Mini.

Rok ini saya cut di size M,tapi kebesaran di waist (amazing bingit :D ). Di waist saya kurangi 1cm total dari pattern original.rok saya panjangin mengikuti sisa kain yang ada, sekitar 7cm,hihihi.. bukan mini lagi judulnya ;)
Untuk support zipper, saya pakai kain katun biasa, menghindari supaya jangan terlalu tebal di bagian zipper, takutnya bisa bikin bagian bawah zipper akan kelihatan tidak rapi dari bagian luar rok. Entah ini keputusan yang benar atau salah, yang pasti hasil akhirnya bagus . :p


Utk waist & hem, saya pilih pakai bias. Agak malasnya karena harus jahit tangan untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih rapi. Hem pakai bias bound bisa di lihat di sini.
Keseluruhan, saya cukup senang dengan hasil akhir rok ini, selain cepat, gampang dan nyaman pula di pakai karena hangat ;)

Jumat, 01 Januari 2016

Happy New Year - Bonne Année


Selamat memasuki tahun 2016 dengan sejuta proyek jahit :)

Semangat !!