Pages

Rabu, 28 Desember 2016

Metropolitan Dress in Batik

Kadang kita ingin membuat baju batik anak dengan model yang modern dan sesuai trend, tidak klasik atau simpel. Nah, minggu lalu saya menyelesaikan satu dress batik terkesan modern. Polanya menggunakan Metropolitan Dress dari Lil Luxe Collection. Brand ini membuat beberapa pola baju anak (juga dewasa) yang modern dan trendy. Sudah lama saya tertarik dengan beberapa model yang ditawarkan oleh mereka tapi karena format polanya dalam bentuk PDF, saya menahan diri. Terus terang, saya bukan penggemar pola PDF. Saya prefer pola konvensional dalam kertas lebar yang kemudian kita copi/trace di atas kertas pola transparan. 

Well, pada akhirnya minggu lalu saya membeli juga satu pola Lil Luxe Pattern. Ngga tahan >_<



Metropolitan batik dress ini dibuat dalam ukuran 7 untuk anak usia 7 tahun yang kurus :D . Kainnya didapat dari Thamrin City (menurut yang beli), batik motif kopi.


Tingkat kesulitan ada pada proses penjahitan bodice dengan lengan karena ada bagian yang terbuka.  Sistem penyambungannya mirip sekali dengan satu teknik yang saya pelajari saat menjahit Trimsies Trainers sekitar lima tahun yang lalu jadi saya langsung paham caranya (namun tetap harus hati-hati supaya hasilnya oke). Kemudian kesulitan berikutnya ada pada bagian jahitan melengkung di hem bawah skirt (yang tentu saja bisa kita rubah menjadi lurus saja kalau mau). Saya menggunakan narrow hem foot supaya lebih mudah.

Review secara umum untuk pola ini adalah, kalau kita terbiasa dengan pola Oliver + s, kita akan menemukan beberapa ketidakjelasan instruksi pada pola Lil Luxe ini. Untuk seamstress yang sudah cukup berpengalaman, pola ini bisa diwujudkan menjadi pakaian dalam waktu satu hari saja.

Tips untuk lengan: bila kita hendak menyatukan lengan utama dengan lining di bagian hem, ada baiknya bagian tersebut di-press dulu dengan setrika sesuai lebar hem. Jadi saat akan dijahit sambung, prosesnya lebih mudah dan lebih cepat.


Elisalex Red Dress

Sudah lama saya ingin membuat dress dari pola ini. Tapi memang agak maju mundur karena pertimbangan modelnya. Bodice dengan princess seam, skirt dengan tulip shape. Saya agak khawatir apakah akan cocok di badan.

Akhirnya setelah satu setengah tahun, pola Elisalex ini dipakai juga. Size yang diambil adalah 12/16. Kain utama yang digunakan adalah stretch jacquard berwarna merah. Sedangkan kain lining adalah sejenis viscose navy blue yang sangat adem. Keduanya dibeli sekitar Juni 2015 di Tissus Bennytex (Bobigny).

Berhubung kain utamanya tergolong stretch, saya harus melakukan cukup banyak modifikasi. Pertama, di jahitan samping bodice, saya ambil masing-masing 1.5 cm kanan dan kiri. Kemudian, di bagian princess seam belakang, saya ambil mengikuti lengkungan badan (jadi dicoba dulu bajunya, kemudian di-pin bagian mana yang akan diambil). Modifikasi ini hanya dilakukan di kain utama karena kain lining tidak terpengaruh (tidak stretch). Saya kurang tahu apakah cara saya ini tepat atau tidak (memadukan kain stretch dengan woven). Yang jelas, saya hanya mengkoreksi atau menyesuaikan sesuai hasil fitting yang dilakukan berulang kali. Pada proses tersebut, kain lining tidak memerlukan penyesuaian (mungkin karena tidak sebelumnya saya sudah membuat muslin dari kain katun poplin dimana hasilnya tidak menunjukkan perlunya modifikasi).


Bagian skirt tidak menggunakan pola aslinya karena saya masih kurang pede menggunakan tulip shape. Jadi untuk menggantikannya, saya menggunakan pola buatan sendiri untuk A-line skirt. Pola ini dibuat dengan menggunakan panduan di buku Cal Patch, DIY Clothes: Patternmaking Simplified. Pola dasarnya memasang zipper di samping, jadi untuk dress ini saya merubah posisi zipper ke belakang supaya satu jalur dengan posisi zipper di bodice. Modifikasi pada skirt ini ada pada darts depan dan belakang dimana saya harus menambahkan masing-masing 1 cm. 

Di pola aslinya, lining dipasang hanya di bodice. Tapi saya ingin dress ini lebih nyaman dikenakan jadi lining pun dipasang di skirt

Cara memasang lining di neckline sesuai dengan instruksi pada pola yaitu dijahit bersama sesuai panjang neckline. Kemudian saya jahit understitching supaya kain lining tidak "nongol" ke luar. Lalu di bagian lingkar lengan, saya satukan seam dari bodice-lengan kain utama dengan seam bodice kain lining dengan jelujur tangan. Setelah itu saya obras. Proses penjahitan kain lining ke kain utama pada bagian zipper (black 50 cm) adalah secara manual alias pakai tangan (slip stitch). Juga hemming pada lengan dan skirt dijahit dengan tangan (catch stitch) selebar 2 inches

Hasilnya terlihat jadul ya? Hihi...


Sweat-shirt Kembaran

Di tempat kami, kalau ada yang ingin membuat baju tapi tidak mau investasi untuk kain yang mahal, kita bisa mencarinya di Les Coupons de Saint Pierre (Paris) karena toko ini menjual banyak jenis kain dalam potongan 3 m dengan harga murmer. Jadi kalau baru belajar menjahit, bisa ambil satu potong kain katun 3 m seharga 10 euros yang kadang di-sale menjadi 5 euros. Atau, kalau ingin membuat pakaian yang cuma untuk dipakai di rumah (untuk tidur, masak, bersih-bersih, main), bisa juga cari kainnya ke toko ini. Pokoknya toko ini banyak pilihan dan cocok untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi kalau ingin membeli kain mahal jenis silk sampai kain lace Calais, di sana juga ada lho... 

Salah satu kain yang saya beli di toko itu adalah kain katun light molleton yang sesuai untuk membuat sweat-shirt. Bahannya stretch dan nyaman dikenakan. Dengan 3 meter kain ini, saya sudah membuat satu sweat-shirt untuk diri sendiri dan satu lagi untuk si kecil.



Kalau Anda baru belajar menggunakan mesin obras, project membuat sweat-shirt termasuk mudah. Kita tidak memerlukan mesin jahit sama sekali. Hanya mesin obras.
  • Pola sweat-shirt dewasa: I am Sweat-Shirt size L by I am Patterns.
  • Pola sweat-shirt anak: self drafted (copy dari satu RTW size 8-10 yo).
  • Aplikasi hati: Frou Frou

Minggu, 11 Desember 2016

Little Skinny Jeans

Skinny jeans untuk anak-anak? Ayuk bikin! Polanya ada di majalah Burda edisi Agustus 2016 tapi saya membeli versi PDF-nya di website Burdastyle.com. Kebetulan waktu itu sedang ada Black Friday sale 50%. 

Ukuran yang diambil: untuk pinggang 116, untuk panjangnya 134 (pada akhirnya dipotong sekitar 2 cm). 

Bahan yang dipakai adalah denim stretch biru tua. Untuk kantong dalam serta aksen di pinggang dalam, saya menggunakan satu potongan kain katun berwarna dasar biru tua juga. Kain ini diberikan sebagai bonus sampel oleh salah satu toko kain online langganan saya. Daripada tidak dipakai, yuk ah menemani si denim untuk aksen dalam.



Pola ini tidak memberikan bagian kantong jadi saya membuatnya sendiri, demikian juga desain bintang di kantong belakang (dibuat secara santai jadi tidak persis sama antara kanan dan kiri). Bagian waistband hanya diberikan ukurannya jadi kita harus men-draft-nya sendiri. Saya tidak melirik sama sekali instruksi penjahitan yang diberikan oleh Burda karena celana panjang ini terbilang mudah. Sangat mudah bagi yang sudah pernah menjahit celana jeans standar. Karena apa? Karena tidak ada fly front dan closure. Semua diatur di elastik pada ban pinggangnya. Mudah kan?

Tips: Jangan lupa mengecek lebar elastik apakah bisa masuk ke case waistband apalagi kalau kita hanya ingin menggunakan stok elastik yang ada di rumah (tidak membeli khusus untuk project).

Untuk pertama kalinya saya menggunakan benang topstitching merah merk Coats yang dibeli sekitar September-Oktober tahun lalu di Craftsy shop. Hasilnya oke bangets! Untuk tips topstitching yang baik, di sini ada artikel yang lengkap.


Jahitan untuk hemming celana ini menggunakan jenis stitching bergelombang. Lucu juga ternyata. Jadi beda dengan biasanya.


Hasilnya: si kecil hepi! Keesokan harinya dia langsung pakai untuk ke sekolah. Kemudian lanjut ke tempat les. Ah, senangnya...


Untuk berikutnya, saya harus merubah sedikit pola kantong yang saya buat. Perubahan tersebut adalah memperpanjang facing kantongnya supaya jahitan obras tidak terlalu mendekati bukaan (memperkecil resiko kelihatan dari luar) -> ini catatan pribadi supaya tidak lupa :D


Note:

  • Kain denim stretch dari Les Coupons de Saint Pierre
  • Kain katun untuk aksen dari Sigrid
  • Benang topstitching jeans dari Craftsy
  • Elastik dari stok lama


Coatigan Silvia II

Kali ini ukuran yang dipakai adalah 34 karena untuk anak masih remaja (tapi sudah menggunakan ukuran pakaian dewasa small).

Bahan kain yang dipilih adalah campuran wol dengan ketebalan yang cukup untuk musim dingin. Bahan lining dari satin polyester yang sesuai untuk jenis pakaian coat. 

Tips untuk pembuatan kantong masih sama dengan coatigan pertama. Sedangkan untuk pembuatan lubang kancing, sementara ini ditiadakan karena pemilik coatigan kedua ini tidak menghendaki adanya kancing. Jadi kesulitan akan ketebalan kain saat pembuatan lubang kancing tidak saya hadapi di project kali ini.



Perbedaan kali ini adalah pada proses penyatuan lining ke coatnya. Pada coatigan pertama, saya belum terlalu paham dengan sistem yang dideksripsikan oleh Schnittchen di dalam instruksinya. Jadi saat itu proses pemasangan lining ke body coat ditutup dengan jahit tangan (di bagian hem lengan dan hem body). Nah, untuk coatigan kedua ini saya mulai paham "bagging method" yang dicantumkan pada instruksi berkat informasi sebelumnya yang saya baca dari internet dan buku High Fashion Sewing Secrets (Claire Shaeffer) - Bagi yang tertarik untuk mempelajari beberapa tips dari para designer internasional, buku yang cukup tua ini sangat membantu. Namun jangan berharap banyak karena step-by-step lebih dalam bentuk ilustrasi kata dan gambar, bukan foto. Harga jual buku ini untuk second hand tergolong murah di Amazon. 

Tentang bagging method itu sendiri, Anda bisa membacanya di artikel Threads Magazine ini. Namun bilamana Anda ingin lebih tahu tentang caranya dan membutuhkan panduan dalam bentuk video, coba cari di YouTube untuk satu video dari eSewing Workshop.


Hasilnya ternyata memuaskan untuk pemasangan lining dengan metode di atas. Lebih rapi dan lebih cepat. Namun saya agak khawatir di bagian facing. Tingkat ketebalan kain wol tersebut membuat bagian ini cenderung keluar. Terpikir untuk melakukan understitching namun rasanya kurang cocok sehubungan dengan model depannya (facing: kerah ke bawah). Hasil seperti ini juga saya lihat pada beberapa sewing blogger luar yang menjahit dari pola yang sama.


Yah, setelah dipakai, coatigan ini tetap terlihat nyaman dan ok. Pemiliknya pun tidak keberatan dengan penampakan facing yang seperti itu. Well, bisa dinyatakan kelar dan semoga coatigan ini menjalankan tugasnya dengan baik.


Note: Kain wol campuran dan kain lining satin poly dari toko Mondial Tissus









Jumat, 09 Desember 2016

Sointu kimono tee


Sejak Named Clothing  ( indie pattern dari Finlandia) meluncurkan pola jahit koleksi Fall/Winter 2016 "Evolution Theory"  saya jadi sering cuci mata ke blog mereka. Beberapa dari koleksi nya saya suka 😍, salah satunya adalah Sointu Kimono Tee ini ( dua versi, PDF/Digital pattern dan Paper Pattern). Pola sederhana yang saya yakin bisa di dapat dengan free di internet dan atau bagi yang pandai menjahit bisa membuat sendiri pola ini.
Memanfaatkan sale Christmas, saya beli Digital Pattern 5€ saja. yaaay ! 👏
Kain yang di sarankan adalah kain bahan knit/jersey, tapi baca di beberapa blog, kain woven juga bisa. Lirik fabric stash, saya ketemu kain katun ( Mondial Tissu) sepanjang 1m20 yang pas untuk kebutuhan Sointu Kimono Tee ini. Cut di size 36/38, pendekkan bagian bust 3cm, pendekkan bagian bawah hips 4cm and that's all ! Total -7cm, karena semua pattern Named Clothing pada dasarnya di design untuk stature min 172cm 😝, di mana saya berada di bawah range stature ini. 😸 ( hello my bestie, it's for you 👋!)
Proses jahit termasuk mudah, tidak banyak teknik yang di butuhkan. Kecuali, saya sempat stuck di proses pasang belt loop. Mengikuti instruksi, saya kurang suka hasilnya. Mencoba cari baju RTW yang ada untuk lihat contoh, tapi saya tidak punya baju yang ada belt loop seperti ini.
Sempat curhat sama bestie soal ini, di saranin untuk mengurangi panjang loop and I did it ! merci...dan kembali ke laptop  mesin jahit!

belt loop

Hasil akhir saya suka Sointu ini. Karena jahit di kain woven, tentunya agak sedikit kaku, akan berbeda kalau jahit di kain jersey atau viscose atau kain yang lebih 'jatuh'.

Kamis, 01 Desember 2016

Cleo dungaree dress

Pattern Cleo dari Tilly and the Buttons ( indie pattern di Inggris ) adalah ' korban' last minute black friday sale  😪 . Sebenarnya saya sempat naksir saat awal lihat pattern ini di launching. Mengingat di saat jaman SMA 😙, saya punya overall warna biru langit yang suka saya pakai dengan kemeja kotak-kotak 😋 dan terbawa sampai awal kuliah saya ada dungaree dress dengan warna yang sama seperti overall 😄.
Terdorong oleh black friday sale  nostalgia,  akhirnya saya beli digital pattern, mumpung lagi disc 25%, jadi sekitar 8€-an.


Cleo tergolong mudah di jahit, karena tidak banyak pieces.
Instruksi pattern sangat jelas dengan skema photo yang langkah-langkah menjahit.
Di site Tilly and the Buttons ada petunjuk sizing, tips dan trik supaya kalian bisa sukses jahit dungaree dress bisa lihat di sini .
Selain itu bestie ada juga posting informasi menarik untuk membantu jahit kain denim di blog kami ini.
notions
Setelah lihat kain di stash, saya temukan kain denim medium-weight warna biru tua  yang cocok untuk jahit Cleo. Butuh kain sepanjang kira-kira 1m10 ( width 145cm)  saya cut di size 4, tanpa ada alteration, kecuali tambahkan panjang dress 1cm.
kiri atas : press facing, kanan atas : front facing
kiri bawah : benang jeans di atas, benang biasa di bobbin,
kanan bawah : hem 3,5cm cm ( 1cm +2,5cm)


Proses jahit sebenarnya bisa cepat, setengah hari pun bisa selesai jika pattern nya telah disiapkan. Tapi karena saya selang-seling dengan kegiatan lain, jadi sempat tertunda.
Untuk pemasangan dungaree clip atau pengait kancing ( pakai lebar ukuran 3cm)  tidak ada kendala sama sekali, tapi saya agak kesulitan saat pasang kancing jeans nya 😓. Sempat bengkok "paku" kancing tsb saat di 🔨, tapi kemudian saya berhasil meluruskan kembali dan pasang kedua kancing jeans tsb.  Note.  pelajari lagi cari pasang kancing jeans yang benar.
Cleo
Fitting Cleo saya suka 😍.  Di saat musim dingin bisa di pake dengan turtle neck ( klasik banget 😉) atau mungkin sweatshirt, kemeja plus legging dan boot💃. Bisa suhu mulai hangat, bisa di padukan dengan tshirt lengan pendek pula. Kali berikut mungkin akan saya jahit model A-line.