Pages

Rabu, 30 Maret 2016

Blouse Cézembre

Pattern Anneka Couture, salah satu french indie pattern, mengeluarkan pattern Blouse Cézembre tahun 2015 yang lalu. Saya baru 'tergerak' untuk mencobanya awal tahun ini.
Kain crepe dari Mondial Tissu sudah saya potong sejak bulan Januari 2016, tapi baru saya jahit sekitar minggu yang lalu :p


Pilih jahit di size 40, lengan 3/4, shorthen front dan bodice 4cm ( model blouse pendek di depan, panjang di belakang), 2cm swayback dan saya kurangi 2cm lengan nya.




Karena jahit di kain light crepe ini sedikit tricky, saya "mudahkan" dengan operasi starch homemade sebelum potong kain dan jahit, saya semprotkan di semua permukaan kain :D. Semuanya jadi terasa mudah kembali ;)

Selasa, 29 Maret 2016

Chemise Mélilot

Saya langsung jatuh hati begitu pertama kali melihat pattern Mélilot Shirt (Chemise Mélilot) 14€ paper pattern dari french indie pattern Deer and Doe (D&D). hohoho.. iyaaa, karena ini model kemeja ;)
Chemise Mélilot adalah salah satu pattern koleksi Spring/Summer yang saya tunggu dengan tak sabar, karena koleksi Autumn/Hiver 2015 kemarin tidak ada yang bikin saya jatuh hati.
D&D mengeluarkan pattern dalam dua bahasa, inggris dan prancis. Petunjuk dengan gambar yang cukup jelas hadir dalam bentuk booklet, pattern di kertas tebal yang bikin pattern ini bisa 'awet', tidak gampang sobek. Walaupun pada dasarnya pattern D&D di design untuk type body hourglass, tidak seperti type body saya , tapi saya pikir cocok aja tuh buat saya :p. Saat buat adjustment patron, bila di perlukan, di bagian waist tinggal di tambah beberapa cm dan simsalabim...jadilah pattern not only for hourglass type !



Kemeja mélilot datang dengan dua model, model A lengan panjang dan model B lengan kimono. Karena ini adalah muslin wearable, saya pilih jahit model B, dengan menambahkan collar, yaa..saya suka collarnya yang agak oval.
Kain plumetis (swiss dot) warna hitam, beli di Mondial Tissu sepanjang 1m20, cukup untuk ukuran 40 yang saya pilih. ( ada sedikit kelebihan, untung saja, karena saya sempat salah jahit stand collar :D).
Vlieseline saya pakai H180, pilihan yang tepat, karena kain plumetis ini tipis, sehingga tidak kaku dengan pilihan vlieseline H180.
Adjustment yang saya bikin, hanya mengurangi panjang bodice depan dan belakang -8cm. Selain itu, mengikuti pattern original. Karena lengannya model kimono, sehingga tidak perlu mengurangi panjangnya lengan, seperti kebiasaan saya.
Proses jahit bagi saya terbilang lancar, tanpa ada kendala berarti, kecuali stand collar yang saya jahit sebelum sandwich sama collar, potong ulang patter nya, diberi interfacing lagi, lanjuuut.
Karena belum lama ini saya jahit Archer Popover, sehingga proses jahit collar dan buttonholes, etc, masih segar di ingatan saya, sehingga tidak perlu sering buka catatan ;)
Blouse mélilot berikutnya, saya ingin coba model A lengan panjang & kembali jahit lengan kimono ini pakai kain viscose.
yaaayy!

Jumat, 25 Maret 2016

Skinny Jeans

Fresh from the oven, alias baru kelar hari ini dan langsung ditulis di blog (zero delay, padahal biasanya delay berbulan-bulan, heu...).

Pada umumnya celana panjang adalah salah satu projek menjahit yang tergolong sulit. Oleh karena itu tahun lalu saya memulai dari yang lebih ringan seperti: celana panjang untuk si kecil (pola Burda), celana kulot untuk saya (pola Burda) dan celana short untuk suami (pola La Maison Victor). Kemudian, dari situ saya mulai memiliki keberanian untuk membuat yang lebih sulit yaitu skinny pants. Tapi, pakai pola yang mana?

Kebetulan di majalah Ottobre edisi 5 tahun 2014 ada pola celana panjang skinny bernama Black Magic. Di majalah tersebut, skinny pants di tubuh sang model dibuat dengan menggunakan bahan beludru stretch. Tapi dalam penjelasannya, disebutkan bahwa kita bisa juga memakai kain denim stretch.

Sebenarnya kalau kita mau lebih mudah dalam membuat celana jeans, akan lebih baik kalau kita memilih pola yang ada tutorialnya baik dalam bentuk video maupun dalam bentuk foto (misalnya sew along). Dua pola populer yang sempat jadi pertimbangan saya adalah Jamie Jeans dari Named Clothing dan Ginger Jeans dari Closet Case Patterns. Kedua pola ini ada sew along yang memudahkan kita dalam proses konstruksi jean. Namun kemudian saya pikir bahwa dengan pola Black Magic, saya pun bisa menggunakan tahapan konstruksi yang ada di sew along Jamie maupun Ginger. Logikanya, pieces pola/kain untuk membuat celana jeans adalah sama saja. Bagian depan, bagian belakang, kantong depan, kantong belakang, kantong kecil yang suka untuk nyelipin uang kecil, bagian kanan dan kiri zipper. Apa lagi ya... Pokoknya begitu deh kira2. Nah, berhubung nekat, ya sudahlah mari kita lanjut...



Bulan Desember 2015, saya membuat muslin Black Magic size 46 dengan menggunakan kain gabardine stretch yang tak cantik paska dicuci, heu... Kalau dari hasil tes fitting, pola ini tampaknya cucok dengan kaki jelangkung saya. Tapi ukuran 46 masih agak longgar. Untuk gap di belakang punggung, tampaknya tak ada. Mungkin ada ya, tapi minim jadi saya agak abaikan.

Kemudian hari Sabtu lalu, saya baru sempat memulai versi real dari Black Magic ini menggunakan kain denim stretch dari Les Coupons de Saint Pierre. Berhubung kain denim ini memiliki tingkat stretch yang lebih tinggi dari kain muslin, jadi saya putuskan untuk mengambil dua ukuran di bawahnya yaitu 42 tapi dengan panjang ditambah 5 cm *kurleb*.

Ternyata, karena kainnya beda dgn muslin - walau sama-sama stretch - jadi saya masih harus melakukan beberapa modifikasi terutama di bagian: belakang lutut, pinggang kanan kiri dan pinggang belakang. 

Proses konstruksi mengikuti panduan dari: kelas Craftsy Jean-ius by Kenneth D. King dan deskripsi instruksi di majalah Ottobre itu sendiri. Kemudian proses modifikasi mengikuti kelas Jean-ius dan kelas Craftsy Tailoring Ready to Wear (basic) by Angela Wolf. Beberapa kali saya juga mengintip link-link situs yang membahas masalah fitting pada pembuatan jeans (thanks to my sewing bestie yang sudah bantu). So, pada akhirnya saya tidak melihat detail konstruksi pada sew along celana jeans Jamie maupun Ginger. Tapi di site Closet Case Patterns ada bahasan cukup engkap tentang masalah fitting jeans lho. Keren deh.

O iya, ada note:

Dari kelas Jean-ius, ada tip untuk melapis ujung kantong depan dengan sebangsa pita supaya lebih stabil. Bisa juga pakai sebangsa fusible tape.


Topstitching kata Kenneth bagusnya pakai jarak stitching 4 atau 4.5 (kalau untuk stitching biasa kan 2.5).


Pasang kancing dan rivet, jangan lupa sediakan palu dan alas (pinjam aja talenan ibu). Ini kancing saya sudah usahakan lurus (bintang di atas, daun di bawah). Tapi saat palu bekerja, saya takut kena jari, jadi gerak-gerak deh tangan saya. Alhasil, motif kancingnya miring :(

Kemudian, terus terang saya pusing dengan proses gonta ganti jarum (antara jeans dan topstitch) serta benang (antara benang untuk jeans dan untuk topstitch). Jadi kadang saya putuskan untuk tidak diganti, atau kalau untuk benang, saya jadi lebih banyak pakai benang jeans yang warnanya sama dengan kain denim. Oleh karena itu, celana jeans saya ini tidak banyak topstitching (kuning).

Voila, lumayan lah... untuk celana skinny jeans pertama.


Fyi, kalau ada yang tertarik, di Craftsy ada kelas-kelas khusus yang membahas tentang pembuatan celana jeans selain Jean-ius. Jadi, silakan atuh dilihat... *bukan pesan sponsor, cuma penggemar Craftsy*



Kamis, 24 Maret 2016

Spray Starch homemade

Tiba-tiba semalam ingin mencoba bikin spray starch (french: amidon, indonesian : kanji (?)) sendiri, penasaran akan seperti apakah hasilnya.
Selama ini saya selalu menggunakan spray starch beli di toko, wajib ada & pakai karena 90% pakaian suami adalah kemeja, sehingga saat menyetrika sering saya semprotkan di bagian kerah & cuff lengan supaya bagian ini lebih "crisp" atau kaku.
Setelah 'berkenalan' dengan dunia jahit dan akhirnya bertemu kain viscose yang lemas itu, saya menyemprotkan spray starch di kain yang akan di pakai untuk jahit , untuk memudahkan proses pengguntingan kain dan jahit. Sebelumnya saya pikir hasil spray starch ini sudah OK, walaupun untuk kain agak boros, karena perlu semprotan yang banyak supaya kain bisa kaku. Tetapi, setelah semalam saya coba pake spray starch homemede, W O W! hasilnya seribu kali lipat lebih baik dari sebelumnya :))
atas : starch homemade; bwh : starch commercial product


Setelah memilah resep di inet, saya buat spray starch dengan menggunakan air 500 ml & 1 1/2 sendok makan penuh tepung jagung, yang saya campur, di aduk rata, kemudian saya panaskan sebentar di atas kompor, sambil di aduk terus! HATI-HATI, jangan pernah berhenti mengaduk kalo di atas api, karena campuran ini akan mengental di bawah kalau tidak di aduk!
Setelah cukup panas (tidak sampai mendidih), saya matikan api kompor dan biarkan campuran air-tepung jagung ini dingin sebelum masukan di botol spray. Kebetulan saya punya botol bekas spray.
Saya langsung mencoba di sisa potongan kain viscose dan crepe yang ada. Menyemprot kain, kalo di pegang agak seperti light 'jelly', hihihi...(jangan-jangan campuran saya kebanyakan tepung?). Setelah kain kering, saya pegang, kaku sekaleeee. Yeess!
Saya setrika untuk menghilangkan kerutan kain ( di lapisi kain tipis di atas, supaya setrika tidak kena langsung di kain yang ada strach, takut terjadi apa-apa sama setrika nya :p), kemudian saya coba jahit kain ini (hmmhh...what a happiness!) dan saya cuci kembali untuk menghilangkan efek starch.
Setelah kering lagi, kain kembali lemas, jahitan rapi & tidak ada kejutan 'buruk' dengan menggunakan spray starch homemade ini

Senin, 21 Maret 2016

Union St tee

Hey June adalah indie pattern yang di design oleh Adrianna dan saya naksir berat sama tshirt basic Union St tee nya. Pattern PDF ini sudah saya download sejak Nov 2014 dan baru sekarang sempat mencobanya. :) Menyesal juga kenapa baru sekarang saya jahit Union St tee ini, karena hasilnya saya  s u k a !
Union St tee datang dengan dua model tshirt basic, leher scoop lengan panjang atau 3/4 dan V-neck lengan pendek.
Pattern saya cut di size S ( pattern ini hanya ada ukuran finished garment, sehingga lebih memudahkan untuk memilih size), saya pilih jahit model V-Neck dan lengan pendek.
Setelah ukur pattern original nya, seperti biasa alteration/adjustment standar yang saya buat adalah :
  • swayback -3cm
  • Shorten bodice front & back 5cm
  • lengten sleeve 2cm

Kain jersey ecru sepanjang 1m30; beli online di The Sweet Mercerie. Kain nya agak lemas,sedikit transparan.
Proses jahit seperti biasa untuk jersey/knit saya pilih pakai mesin obras saja, kecuali untuk hem dan jahit neckline saya pakai mesin jahit, jarum double stretch.
Ini pertama kalinya saya jahit V-neck di jersey, intimidate thing. Setelah baca beberapa petunjuk di inet dan lihat tutorial untuk jahit V-neck knit dan terlebih lihat video petunjuk di sini, jadi merasa lebih santai. :)
Sedikit kesalahan saya mulai dengan menandai bagian "V" di kain bagian luar menggunakan ballpoint yang permanent. Gubrak ! Semoga hilang nanti bekas nya saat di cuci ;) Semata-mata saya keliru bagian wrong dan right side kain jersey ini, yang sepintas agak sulit di bedakan.

Proses jahit "V" saya perlahan-lahan dan berjalan lancar. Intinya saat cut di bagian  depan V, jangan sampai keliru, jangan kelebihan ataupun kurang.
Selanjutnya, tidak ada kendala yang berarti. Saya pilih pake double needle untuk finishing hem sleeve dan bodice.

Next time mau coba jahit lagi warna biru, lengan ¾ aaahh..

Jumat, 18 Maret 2016

KCW Februari 2016

Kids Clothes Week (KCW) bulan February lalu bertemakan mainan. Seperti biasanya, kita dibebaskan untuk memilih apakah akan mengikuti tema atau tidak. So, saya pun membebaskan diri untuk menjahit baju si kecil sesuai minat dan kebutuhan dia.

Empat potong pakaian yang saya buat untuk si kecil lebih untuk musim semi karena kebetulan dia tidak ada kebutuhan khusus untuk sisa musim dingin kali ini. 


Atasan dari pola Ice Cream Dress/Top by Oliver and S

Atasan ini dibuat dengan memanfaatkan sisa-sisa kain katun yang ada di tumpukan rak. Semua berasal dari online seller di Indonesia kecuali kain pink polos yang berasal dari toko Les Coupons de Saint Pierre.






Atasan jersey rayon dengan pola buatan sendiri

Atasan ini dibuat berdasarkan inspirasi dari Our Fave Top by Tessuti Fabrics. Berhubung bahannya jersey, jadi semua penjahitan menggunakan mesin obras. Cepat dan praktis.

Dan ternyata si kecil sangat suka. Atasan ini pun cocok dipakai untuk latihan menari (sebagai lapisan luar body dan tight khusus danse).

Kain dari Tissus Bennytex, Bobigny.



Dress motif ikan paus dengan pola buatan sendiri

Pola dress ini dibuat sesuai keinginan si kecil (model lurus, kantong kanguru dimana kedua tangan bisa saling bertemu di dalamnya). Bentuknya lebih cocok disebut tunik dan dipakai di atas legging.

Kain katun dari Eurodiff.






Rabu, 16 Maret 2016

Tendance Couture Spring 2016

Dari sekian banyaknya majalah sewing di Perancis, Tendance Couture termasuk yang digemari karena pola-polanya berasal dari perusahaan besar Simplicity dan di dalam majalahnya ada panduan menjahit berupa ilustrasi gambar. Kalau dari tampilan cover luarnya sih, hm, biasanya kurang menarik. Tapi kalau sudah buka-buka di dalamnya, pasti ada satu dua model yang sesuai. 

Tendance Couture edisi spring 2016 berisi pola-pola basic untuk sehari-hari (di rumah maupun di kantor). Yuk kita lihat!









`











Senin, 14 Maret 2016

Denim Fashion

Sekali-kali kita bicarain isi majalah yuk...

Ini majalah Prima Perancis (soalnya ada juga Prima UK) yang isinya banyak tentang DIY dan beragam informasi terkait craft, dekorasi, dapur, kecantikan, needle works sampai berkebun. 


Nah, majalah Prima edisi April 2016 menampilkan beberapa pakaian denim di rubrik fashion-nya. Cantik...!

Denim trench

Denim jumpsuit

Denim kimono style top

Dan... kita jadi kepingin bikin baju pakai bahan denim jugaaa... Bongkar pola dulu yuk!


Rabu, 09 Maret 2016

Archer Popover

Pattern dari grainline studio ( US indie pattern) menjadi salah satu favorit saya. Ukuran nya cocok dan model yang di draft adalah model casual yang bisa di pakai sehari-hari. Kata orang aring," gueee bangeeet" :)

Beberapa waktu yang lalu Jen mengeluarkan pattern Archer popover variation, lanjutan dari Archer shirt ( saya sudah jahit dua Archer button up shirt ini - s u k a). Sebenarnya Archer Popover ini terlihat 'simple' bagi yang pintar utak-atik pattern alias hacking pattern, tinggal modifikasi pattern Archer button up, jadilah versi Popover nya. Tapi karena saya tidak termasuk kategori 'sewing hacker' :p , jadi saya beli saja PDF nya. Untuk jahit Archer popover di butuhkan pattern Archer button-up juga, 2-in-1 gitu deh.

Saya cut Archer Popover di size 8, padahal Archer button-up saya cut di size 6. Kain 100% katun sepanjang 1m60 dari Mondial tissu.

Alteration/adjustment standar  :
  • Shorten bodice
  • Shorten sleeve
  • swayback -2,5cm
  • shorten button placket 3,5cm ( karena shorten bodice dan kalau ikut pattern original button placket nya terlalu panjang ke bawah.
  • cuff placket kurangi 3,5cm 
Saya pakai vlieseline H200 untuk collar,cuff dan placket button di kain katun. Hasilnya agak terlalu kaku, terlebih di bagian placket button nya. Mungkin lain kali kalau saya pakai kain katun dengan jenis yang sama, sebaiknya gunakan vlieseline yang lebih tipis, seperti H180 saja untuk button placket.



Semuanya saya pakai french seam. hohoho, saya ingin mencoba teknik ini. Walaupun proses pengerjaannya agak lama tapi hasilnya rapi dan bagus.

Kamis, 03 Maret 2016

Blouse Nadine

Ini pertama kalinya saya menjahit baju buat orang lain, sebagai kado ulang tahun bulan januari :) iya, b a j u. Bukan pillow cover, bukan serbet, bukan dompet atau pouch, tapi baju yang di pakai ;).  Apalagi ini tanpa mengetahui ukuran badan, saya hanya mereka-reka karena ingin membuat kejutan. Syukurlah ukuran tidak meleset, karena kebetulan pattern dari RDC ini ukurannya hampir sama dengan rata-rata RTW keluaran toko pakaian (di Prancis) . Mungkin kalau saya pakai pattern lain, hasilnya akan berbeda juga.
Nadine blouse ini saya cut di size 34, kain 1m dari Mondial Tissu, tanpa alteration apapun.

Nadine blouse
Blouse nadine kedua yang saya jahit harusnya lancar jaya, tapi rupanya karena kurang teliti, stand collar yang saya potong agak besar ( heeey... ternyata 5mm means a lot utk kerapian). Akibatnya, saat saya jahit collar jadi tidak rapi karena ada kelebihan di bagian stand collar ini. Untungnya masih ada sisa kain, sehingga bisa potong lagi stand collar dengan ukuran yang tepat dan sesuai dengan pattern.


Summer nanti saya ingin jahit lagi Nadine buat diri sendiri aah..setelah edisi pertama tahun kemarin ;)