Pages

Minggu, 26 Juli 2015

Free Indie Sewing Patterns (Part 1)

Berikut ini kami tampilkan beberapa indie sewing pattern yang mengeluarkan pola gratisan untuk busana wanita dewasa. Yak, gratisan! Lumayan kan. Dan sementara ini kami hanya menampilkan delapan saja walau sebenarnya ada lebih dari itu. So, ke depannya bakalan ada part two, hihiy! O iya, delapan pola ini adalah model pakaian sehari-hari. Namun tentunya untuk beberapa model tersebut dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan, misalnya t-shirt basic menjadi dress.


Dari kiri atas, searah jarum jam:

Untuk mencari tahu karya-karya jadi dari delapan pola di atas, silakan googling sendiri ya. Banyak kok yang sudah membuatnya, apalagi untuk pola Sorbetto, Plantain dan Hemlock.

Selasa, 21 Juli 2015

Bettine dress

Ada email menarik dari Tilly and the Buttons, launching dua pattern baru. Dan salah satu nya langsung menarik hati saya, yaitu Bettine dress. Baju model simple yang saya suka. Langsung saya beli digital pattern nya - 13€-an ( mehong juga nih). Di print dulu, potong pinggiran kertas, selotip sana sini, jadilah bentuk pattern yang sesungguhnya.

Untuk versi pertama, pilihan kain jatuh pada viscose, butuh sekitar 1m70 untuk ukuran saya ( Haaahh ?!) . Pattern saya potong di size 4, memendekkan bodice 2,5cm ( pada akhirnya agak menyesal, seharusnya tetap seperti pattern original saja, karena agak pendek di bagian pinggang), memendekkan rok 2cm,selain itu tidak ada adjustment lain aka ikut pattern original. Saya jahit yang versi ada saku.
Facing di kasih interfacing favorit H180 seperti biasanya ( paling ringan/tipis yang bisa saya temukan di mercerie).

H180

neckline depan & belakang

senang kalo neckline & facing bisa rapi begini :)

rok dan saku nya
Bettine dress ini sangat nyaman di pakai, saya yakin akan jahit beberapa bettine lagi di kemudian hari dengan bahan kain yang berbeda.
Kesulitan hampir tidak ada, karena tidak ada teknik khusus yang di perlukan untuk jahit baju ini. Tapi, di sini saya belajar jahit casing elastic, ternyata gampang. Bettine versi pertama ini saya skip bagian tab di lengan, karena menurut saya kain viscose yang saya pilih akan lebih bagus gampang tanpa tab, bisa di pake untuk acara semi-formal. hiayaaah :p
tadaaaa ! 1st bettine done !

hihihi..habis jahit langsung di pake pergi

2 hari kemudian, saya ingin jahit bettine lagi karena suka sekali dengan kenyamanan baju versi pertama. Tapi, kali ini saya tambahkan kembali bodice yang saya kurangi di versi pertama ( akhirnya mengikuti total pattern original, kecuali skirt yang tetap kurang 2cm), Selain itu, di versi kedua saya tambahkan tab di lengan dan pakai kancing "nacre".
Pada saat jahit elastik, hati-hati supaya tidak terbalik kedua ujung elastik, bertemu dalam posisi yang sama, supaya nyaman di pinggang.

pasang karet

lengan, tab dan kancing

handbag di ganti 2 saku
Versi kedua , pilihan kain jatuh di kain "look-liked chambray" blending cotton-polyester 2€/m saya beli 2 tahun yang lalu di Marchè du Tissus. :)
Proses jahit versi kedua lebih cepat karena masih ingat semua langkah jahit dengan tepat :)
Habis jahit langsung di pakai ke taman,  cuaca  di luar sangat panas sekitar 35°C, walaupun demikian tapi saya tetap nyaman dalam bettine dan apalagi tanpa perlu bawa handbag karena ada saku yang siap menampung..;)  yeessss ! praktis !

Seminggu kemudian, kembali saya ingin jahit Bettine yang ke-tiga ! Kali ini jahit di kain viscose dari Bennytex. Proses jahit tidak memakan waktu yang lama, karena saya menggunakan pattern yang sama. Kali ini sya hilangkan tab dari lengan, karena viscose cukup light dan drapery,sehingga menurut saya tanpa tab akan lebih aman bagus :)

Akan adakah Bettine ke-empat ? ;) OMG ! How can I stop to sew Bettine ?!





Selasa, 14 Juli 2015

Scout Tee

Ahhaaaa..
Yang saya suka dari Grainline studio adalah semua model yang di keluarkan sarat dengan petunjuk, gambar dengan instruksi yang sangat detail untuk setiap model nya, di tambah pula ada sew alongs di blognya Jen ini.
Jen, designer Grainline mengeluarkan printed pattern dan PDF pattern. Sejauh ini saya selalu membeli yang PDF pattern, harga lebih murah dan tidak perlu ongkos kirim yang aduhai itu :) Biasanya saat launching pattern baru ada potongan harga sampai 20% - saya selalu memanfaatkan moment ini untuk isi stash pattern.

Sekarang lagi musim panas, bahkan cuaca sempat sangat panas, saya perlu blouse yang simple dan cepat jahitnya karena untuk makan malam bersama teman ingin pakai sesuatu yang "berbeda" .. haiiizzz :p . Menengok stash pola yang ada, saya pilih  blouse Scout tee.

Kain katun polkadot 1m saja :D , biais bikin dari sisa kain untuk jahit necklinenya.
Potong size 4, modifikasi tambah panjang lengan 1,5cm.
Model ini hanya ada 3 potong pieces di tambah biais strip. Simple, cepat, dalam 1 jam blouse selesai.
Sehingga bisa dikatakan Scout tee termasuk 1 hour sewing project - dengan catatan pattern nya sudah di copy duluan ;) Scout tee tingkat kesulitannya di kategori paling kecil aka untuk beginner. So, jangan takut untuk coba kalau tertarik sama model ini.
Suatu waktu saya ingin mencoba jahit jadi dress, tinggal menambah panjang dari blouse jadi dress.

Blouse Nadine

Lagi-lagi jatuh cinta pada pattern keluaran Prancis dari Republique de Chiffon (RDC)  :) yang menurut saya mudah, dengan instruksi cara jahit yang lengkap bersama gambar petunjuknya, bila ada yang kurang jelas dapat menghubungi designer RDC, Géraldine - lewat e-mail dan pasti akan di jawab. Selain itu karena model dari RDC simple dan termasuk 'selera' saya.

Kali ini pilihan jatuh pada blouse Nadine ( PDF pattern 8€). Blouse klasik, tanpa lengan, yang bisa di padukan dengan hampir semua celana model panjang atau pendek, rok panjang/mini dan bahkan bisa untuk pelapis bagian luar dress saja. Pilihan bahan kain akan menentukan penampilan blouse ini.
Proses jahit tidak mengalami kendala, hanya butuh kain 1m saja - yaaaaay !! Tapi, tergantung panjang blouse yang di inginkan, kebetulan untuk ukuran saya cukup dengan hanya 1m, mungkin untuk kalian butuh kain lebih ataupun kurang dari 1m.
Mungkin lain kali saya akan coba jahit di kain batik atau viscose.





Pattern saya potong di size 38, tanpa perubahan apapun, kain gingham stok lama, kancing beli di Bali waktu liburan, interfacing di collar saya pake vlieseline H180 karena tidak ingin collar nya terlalu kaku.

Untuk jahit collar, seperti biasanya saya selalu mengikuti petunjuk di blog ini, karena setelah mencoba 3 versi jahit collar yang berbeda, saya lebih suka cara seperti di blog tsb.
Yang selalu saya ingat dan harus ingat adalah, untuk blouse atau kemeja wanita, lubang kancing berada di bagian kanan depan bodice dan kancingnya di jahit di bagian kiri bodice. :p *pengalaman pernah jahit terbalik bagian ini :D

Hasil jahitan menyenangkan :)  mungkin karena saya sudah beberapa kali  jahit kemeja yang sedikit lebih rumit dan bikin mumet kepala, sehingga untuk Nadine semuanya lancar.

Sabtu, 11 Juli 2015

La Maison Victor: Veste Mona

Majalah La Maison Victor (LMV) adalah majalah pola menjahit dan merajut dari Belgia. Majalah ini terbilang baru, terbit pertama kali di musim semi 2014. Awalnya mereka menerbitkan per musim (spring, summer, fall, winter). Namun sejak tahun 2015, LMV terbit per dua bulan. 

Berhubung negara Belgia menggunakan tiga bahasa (Belanda, Jerman dan Perancis - tergantung area ya), maka majalah ini pun mempunyai tiga versi bahasa. Terbitan yang masuk ke negara Perancis tentunya adalah yang berbahasa Perancis. Dan saat ini terbilang mudah untuk mendapatkannya. Bisa di kios majalah dan koran, atau di supermarket besar seperti Carrefour dan Auchan (bagian majalah dan koran). Bagaimana bagi konsumen yang lebih memakai bahasa Inggris? Saat ini LMV memang belum mengeluarkan versi berbahasa Inggris. Namun suatu hari nanti, siapa tahu?

Majalah LMV memiliki model-model pakaian yang lebih simple dibandingkan dengan majalah Burda. Namun kesederhanaan ini justru banyak menarik hati para pembaca (dan penjahit). Sebagian penjahit rumahan lebih memilih model pakaian yang bisa dikenakan sehari-hari. Oleh karena itu LMV berhasil masuk di pasaran dengan cepat. Apalagi bentuk fisiknya pun menarik dan menggunakan kertas yang tidak terkesan murahan. Memang dari segi harga, majalah ini lebih mahal daripada Burda. Namun dari sisi instruksi menjahit, LMV ini lebih jelas.



Dalam tulisan ini, saya akan membahas tentang "kontak" pertama dengan satu pola LMV. Jadi first trial nih ceritanya. Pola yang saya pilih adalah veste (vest) Mona dari terbitan Januari-Februari 2015. Kenapa saya memilih pola ini? Karena level kesulitannya rendah dan modelnya basic sekali, bisa dipadupadankan dengan mudah. Jaket pendek yang ringan ini cocok untuk dikenakan sehari-hari khususnya pada musim semi dan panas. Terkadang cuaca di musim panas itu tidaklah terlalu panas. Bahkan berangin sekali. Untuk itu, saya menilai bahwa veste Mona ini sesuai dengan kebutuhan sekarang. Ditambah lagi, saya memiliki sisa kain gabardine hitam kurang lebih satu meter. Saya sempat membaca di satu blog bahwa kain satu meter (lebar antara 140 dan 150 cm) bisa digunakan untuk membuat veste Mona. 



  • Kain: Gabardine katun semi stretch warna hitam dari Les Coupons de Saint Pierre
  • Size: 40


Review di bawah ini akan banyak menggunakan perbandingan dengan majalah Burda Style karena majalah Burda ini lebih banyak dikenal di pasaran.

REVIEW Kertas Pola




Kertas pola LMV terbilang lebih simple dibanding milik Burda karena model yang ditampilkan dalam majalah ini memang tidak sebanyak Burda. Jadi tumpukan gambar dan garis di kertas pola tidaklah terlalu melelahkan di mata dan tidak pula membuat takut (yah, banyak yang takut dengan kertas pola majalah Burda lho). Selain itu, bahan kertasnya sendiri sangat solid. Tidak seperti bahan kertas koran yang digunakan untuk pola majalah Burda. Di bagian sisi kertas pola ada petunjuk tentang nama pola yang ada di tiap lembaran. Jadi ini pun lebih memudahkan kita.

REVIEW Instruksi

LMV ini tidak pelit instruksi. Plus, ada beberapa ilustrasi yang menggambarkan bagian mana yang dikerjakan sesuai petunjuk tertulisnya. Oleh karena itu proses konstruksi menjadi lebih menyenangkan dibandingkan bila kita bekerja dengan pola majalah Burda.

REVIEW Konstruksi

Selain hal yang sudah dibahas di atas, bagian review ini juga memfokuskan pada ketepatan garis pola pada saat konstruksi. Menurut saya, ada bagian yang kurang pas saat dijahit untuk pola veste ini. Saya sempat berpikir bahwa kemungkinan saya yang tidak meng-copy pola secara tepat sehingga ada bagian-bagian yang tidak sesuai. Hal ini tidak dapat dikonfirmasikan sekarang karena tentunya saya membutuhkan second trial yang dimulai dari nol (copy pola lagi). Namun, saya tidak pernah mengalami hal seperti ini dengan pola di majalah Burda.

REVIEW hasil akhir

Terus terang, saya kurang puas dengan teknik dan instruksi pemasangan lengan. Hasilnya pun menjadi kurang pas. Setelah didedel dan dijahit lagi, hasilnya menjadi lebih baik. Ke depannya harus menggunakan teknik memasang sleeve yang baku.

SUMMARY

Secara umum, pola LMV cukup sederhana dan jelas. Tapi mungkin karena model pakaian veste Mona ini terbilang mudah. 


NEXT STEP : Membuat lining/furing. Tapi jadi PR nih karena saya (selalu) bingung kalau memilih kain lining yang bermotif. Untuk sementara ini, saya memakai veste Mona tanpa furing.


Note: Kalau kamu ingin melihat hasil jadi dari para sewing blogger untuk veste Mona, coba googling dengan keyword "veste mona la maison victor". Beberapa karya mereka lebih bisa menampilkan kesederhanaan dan keindahan veste ini.