Pages

Sabtu, 24 September 2016

Back-to-school Culottes

Awal September, anak-anak kembali ke sekolah setelah libur sekitar dua bulan. Seperti halnya tahun lalu, saya membuatkan pakaian untuk si bungsu untuk dikenakan di hari pertamanya. Kali ini berhubung kekurangan waktu, saya hanya sanggup mengerjakan satu bawahan berupa kulot. 

Pola yang digunakan adalah Oliver+s Lunch Box Tee & Culottes yang sudah lama saya incar. Kebetulan si bungsu lagi suka dengan celana kulot karena sering melihat saya mengenakannya selama musim panas (pola Burda).

Untuk melengkapi penampilannya, saya memasangkan kulot tersebut dengan atasan hasil menjahit beberapa bulan yang lalu dengan menggunakan pola Oliver+s juga (Ice Cream Top & Dress).

Review secara umum: Saya penggemar pola Oliver+s walau hanya mempunyai tiga polanya plus buku Little Things to Sew. Pola-pola mereka tergolong simple namun keren modelnya. Instruksi mudah diikuti dan ada ilustrasi gambar. Pola kulot ini juga mudah. Kemudian modelnya yang menggunakan karet di pinggang semakin mempermudah kita dalam mengerjakannya (dibanding model yang menggunakan fly front). 




Menjahit Popok Kain

Selama liburan musim panas yang lalu, saya menyempatkan diri untuk menjahit beberapa popok kain yang jenisnya All-in-Two (AI2) atau Tout-en-2 (TE2) in french. Jenis ini memiliki dua bagian terpisah yaitu diaper cover dan penyerap (soaker). Diaper cover berbahan PUL dan soaker berbahan terry bambu organik.

Pola yang digunakan merupakan copi dari satu model popok kain yang ada di pasaran. Kesulitan dari proses ini adalah ketidakakuratan pola karena mencopi produk berelastik tanpa mendedel aslinya tidaklah mudah.

Setelah pola ada, saya melakukan uji coba. Uji coba penjahitan diaper cover dilakukan dua kali (dengan satu kali revisi pola), sementara uji coba penjahitan soaker dilakukan satu kali (juga satu kali revisi pola).

Berhubung diaper cover ini memiliki pengaturan ukuran berbentuk kancing snap (bukan scratch), maka jumlah kancing yang dibutuhkan sangat banyak. Bila Anda ingin membuat diaper cover namun prefer lebih mudah dalam pengerjaan maupun lebih mudah dalam penyesuaian ukuran di badan bayi, pilihlah SCRATCH alias velcro. Dan kl ternyata Anda prefer kancing snap, hati-hati dalam proses pemasangannya (dgn alat KAM snap plier) karena bila salah pasang (stud seharusnya socket atau sebaliknya), maka Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk mencopotnya, bila tidak mempunyai plier khusus untuk membuka snap plastik. Dan ini terjadi pada saya saat mengerjakan trial kedua diaper cover.

Tips dari internet: coba pakai palu, KAM plier yang sama, solder, gunting kuku. Tapi saya akhirnya berhasil dengan menggunakan wire cutter yang pada prinsipnya hampir sama dengan gunting kuku (digunting sedikit demi sedikit).



Catatan juga untuk penjahitan soaker menggunakan jenis kain terry. Biasanya kain jenis ini agak sulit dikendalikan saat dijahit karena ternyata melar. Jadi kalau Anda menjahit dua lapis kain terry bambu seperti yang saya lakukan, basting dulu keduanya (kalau bisa menyebar di semua bagian) supaya tidak banyak bergeser saat dijahit di mesin.

Berikut ini dua sampel hasil trial pola diaper cover:



Sementara itu, ini hasil akhir keseluruhan:


Secara lebih dekat untuk masing-masing diaper cover (namun di dua foto di bawah ini, kancing pengatur di bagian bawah belum dipasang): 





Kamis, 22 September 2016

Helmi Tunic dress


Ahaaa..Saya sudah jatuh cinta pada Helmi tunic dress dari Named clothing pattern begitu lihat launchingnya. Pattern ini ada dua model, kemeja dan dress.
Seperti biasanya, saya suka model baju kemeja seperti ini.😍

Ide awal mau buat toile wearable, tapi kemudian saya memutuskan untuk langsung potong di kain crepe (dari Mondial Tissu) yang ada di stok. Untuk dress ini saya pakai kain kurang lebih 1m60. Model kerah dari pattern asli saya kurang sreg 😑, jadi saya pakai collar dari model kemeja Helmi.
Pattern cut di size 40, saya pilih view B (dress) tapi pakai collar view A.
Beberapa modifikasi di pattern yang saya buat :
  • Shorten sleeve 2cm,
  • shorten bodice/torso 4cm, 
  • shorten bagian skirt 6,5cm ( pattern ini di buat untuk tinggi badan 172cm,hihihi..sedangkan saya tingginya jauh di bawah 172cm 😛).
Hasilnya, dress ini agak jadinya agak roomy😕 , terutama bagain waist ke bawah.Mungkin sebaiknya jahit size 38 akan lebih tepat.Bagian skirt yang akan saya kurangi lebarnya nanti. Secara umum, karena pattern Helmi banyak ease atau termasuk kategori loose fit, jadi memang size 40 jadi terlihat sangat longgar.

 
Seharusnya saya buat swayback adjustment (adjustment wajib buat saya), tapi saat jahit baju Helmi saya skip step ini, sehingga bagian belakang kurang asyik 😉
Secara teknik, seperti menjahit kemeja dan rok saja, jahit collar & bikin buttonholes adalah dua teknik yang bagi saya membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Untung nya booklet petunjuk jahit ( step by step) dari Named Clothing ini sangat detail dan lengkap, sehingga membantu proses jahit, terhindar dari kebingungan.
Kain crêpe cocok untuk style ini, tapi warna yang saya pilih kurang cocok untuk warna kulit saya😛.
Next time saya ingin jahit di kain bermotif dan down size tentunya.

Minggu, 04 September 2016

Aime comme mordue

ahaaaay..😄

Pattern ACM Mordue  (14€) saya beli kurang lebih setahun yang lalu, tepat saat ACM ganti "kemasan". Berharap lebih banyak "penjelasan" alias instruksi yang lebih detail dan mungkin hand drafted line pattern di ganti dengan digital drafted, ternyata....kenyataan berkata lain.  Bref! intinya, saya naksir pattern ini, saya sempat bikin toile wearable alias muslin wearable tahun yang lalu. Tidak begitu sempurna karena waktu itu saya masih belum tahu cara handle kain viscose yang 'bandel' itu. Bahkan  saya tidak pakai sepanjang summer tahun lalu ( karena lupa), dan baru summer tahun ini saya pakai😄.
Saat cuaca panas Agustus kemarin, saya ingat ACM Mordue dan timbul keinginan  untuk jahit lagi ACM Mordue secara "benar" :)


Kain viscose 1m30 ( beli di Mondial Tissu) , kancing 6 biji ( beli di toko central), thermocollant H180 dan pattern ukuran M, saya gunakan pattern yang sama seperti tahun lalu.
ACM Mordue 2016
Teknik yang di butuhkan, pasang collar, bikin buttonholes, gathering, that's all.
Instruksi di booklet yang "sngkat" dan "padat" 😛 ini membuat saya kadang-kadang harus membuka catatan juga supaya tidak salah jahit.