Pages

Selasa, 20 November 2018

Jamie Jeans in Black

Rencananya saya ingin membuat lanjutan tips menjahit celana jeans yang dilengkapi dengan foto proses penjahitan. Namun berhubung saya tidak sempat mendokumentasikan secara detail, maka sampai detik ini postingan yang dimaksud masih belum tuntas. Maafkan... *sungkem*

Sambil menunggu, berikut ini saya tampilkan satu celana jeans yang belum lama saya jahit. Kali ini dalam kain denim berwarna hitam dari Mondial Tissus. Polanya masih sama, Jamie Jeans dari Named. Ini merupakan Jamie Jeans kedua dan masih bukan untuk saya, heu... Ukuran yang saya ambil masih sama yaitu 36. Kenapa? Karena saya melihat Jamie yang pertama masih kebesaran di bagian perut sang pemakai. Jadi saya ingin melihat untuk kondisi sekarang, dimana pemakainya tambah besar, apakah akan lebih pas di badan (walau source dan elastisitas kain denimnya berbeda).


 

Untuk kali ini, saya memberikan sedikit sentuhan personal di kantung belakang, yaitu bordir ala-ala glazig. Saya pikir kalau kain dasarnya hitam sementara benang bordirnya menyala, hasilnya akan kelihatan cukup indah. Top stitching menggunakan benang berwarna fuchsia supaya harmonis dengan benang bordir. O iya, motif bordir disesuaikan dan dimodifikasi sesuai kemampuan saya yang terbatas.


Nah, berikut ini penampakannya saat dikenakan. Not bad. Agak kerut di bagian yoke tapi tak apalah... 


Kebaya dan Dress Batik

September lalu, dalam satu minggu yang cukup padat, saya berhasil "kebut-kebutan" dengan mesin jahit untuk membuat dua pakaian anak ukuran 8-9 tahun. Yang satu berupa kebaya kutu baru, yang satu lagi berupa dress batik.





Pola bodice dibuat dengan menggunakan panduan dari buku Esmod (Children's Garments) yang kemudian dimodifikasi menjadi kebaya kutu baru. Secara umum, prosesnya hampir sama dengan pembuatan kebaya di postingan ini. Bedanya hanya di penambahan ukuran dan adanya kupnat belakang. Bahan kain adalah brokat biasa yang dibeli dari Indonesia. Warnanya salem kalem dan cocok dengan warna kulit pemakainya. Liningnya juga dari Indonesia yaitu kain satin salem. 

Kebaya ini dikenakan saat ada acara bertema Indonesia namun pemakainya memadukan kebaya tersebut dengan celana jeans (supaya bisa lari-lari, hihi...).


Sedangkan untuk dress batik, polanya masih menggunakan Metropolitan Dress by Lil Luxe Collection. Modelnya sama persis dengan yang ada di postingan ini, bedanya hanya di ukuran dan motif kain. Kain batiknya merupakan hadiah dari keluarga di Indonesia. Liningnya menggunakan kain silk cotton putih dari Les Coupons de Saint Pierre

Seperti biasanya, satu potong kain batik itu panjangnya sudah standard. Nah, untuk Metropolitan Dress kali ini, saya memakai ukuran 9 tahun untuk bodice namun memaksimalkan panjang dress-nya sesuai kain. Panjang lengannya juga disesuaikan dengan sisa bahan. Jadi, kalau Anda menggunakan satu potong kain batik untuk membuat dress anak umur 9 tahun, masih bisa lho dengan model lebar bawah seperti ini. 




Kamis, 15 November 2018

La Mia Boutique dan Patrones

Kalau jalan-jalan ke negara lain, suvenir apa yang kita beli? Biasanya sih hiasan magnet, gantungan kunci, bola salju, kaos, dll. Tapi kalau kita suka menjahit, bisa lho membeli majalah lokal yang isinya khusus tentang menjahit. 

Misalnya di Italy ada majalah La Mia Boutique yang cukup terkenal di kalangan home sewist. Di dalamnya ada beragam model pakaian dan pola untuk membuatnya. Menurut saya, model-model yang ditampilkan dalam La Mia Boutique ini tergolong stylish dan chic sehingga untuk beberapa model akan kurang cocok dikenakan untuk sehari-hari. Itu menurut saya lho ya, mungkin Anda akan memiliki pendapat yang  berbeda.  









Di Spanyol ada majalah menjahit yang bernama Patrones. Majalah ini kadang memuat model-model pakaian aktual dari beragam merk pakaian ready-to-wear misalnya American Vintage, IKKS, El Corte Ingles, Antik Batik, dll. Menurut saya, secara umum model-model yang ada di Patrones lebih kasual dan lebih cocok untuk dipakai sehari-hari atau ke pesta yang tidak terlalu resmi. Contoh untuk foto di bawah ini (cover) yang menampilkan jaket perfecto dari merk IKKS. 








Nah, apakah Anda jadi tertarik untuk mencari majalah menjahit lokal sebagai suvenir dari kunjungan di negara lain ? Bahasanya mungkin tidak kita pahami tapi kalau kita sudah cukup lama menjahit, pola yang ada tetap bisa kita gunakan. Atau ya, disimpan sebagai suvenir saja.

Berikut ini informasi tambahan tentang berbagai majalah menjahit busana yang ada di Perancis (per November 2018) :

  • Burda Style : ada beragam versi misalnya Burda biasa, Burda Plus (size besar), Burda Easy, Burda Kids, Burda Baby. Asal negaranya Burda, Anda tahu lah ya
  • La Maison Victor : dari Belgia, terbit dalam 3 bahasa (Perancis, Belanda dan Jerman), instruksi disertai ilustrasi
  • Ottobre : dari Finlandia, ada dua edisi yaitu dewasa perempuan dan anak, instruksi tidak disertai ilustrasi
  • Tendances Couture : isinya koleksi pola grup Simplicity, instruksi disertai ilustrasi
  • Fait Main : satu grup dengan Burda
  • Couture Actuelle : Patrones versi bahasa Perancis
  • Ma Boutique Perso : La Mia Boutique versi bahasa Perancis
  • Fashion Style : Knipmode (Belanda) versi bahasa Perancis
  • Elena Couture : dari Jerman
  • Diana Couture : dari Jerman
  • Modes et Travaux : ini asli Perancis dan sudah eksis sejak lama, tapi sebenarnya majalah ini bertema umum untuk wanita yang terkadang menyisipkan pola menjahit atau menerbitkan edisi khusus menjahit yang berisi full pola menjahit

Dan masih banyak lagi majalah menjahit yang terbit di Perancis. Beberapa di antaranya memiliki spesifikasi yang lain misalnya patchwork, quilt, craft atau bordir. Pokoknya kalau sempat mampir ke kios koran dan majalah, lihat semua majalah yang ditawarkan di bagian craft (loisirs). Pasti Anda akan betah dan kemudian bingung dalam memilih, hihi... Harganya berapa ? Antara 6 - 11 euros per majalah, tidak mahal kan. 

PS. Majalah Patrones di atas adalah edisi summer 2016, sementara La Mia Boutique terbitan Agustus-September 2018.