Pages

Sabtu, 21 Januari 2017

Blouse L'impatiente

Ada satu pola dari french indie pattern yang sudah lamaaa di stash dan baru sekarang saya sempat  jahit. Naksir modelnya yang simple sejak di launching oleh MLM Patrons tahun 2015, tapi selalu tertunda untuk merealisasikan blouse L'impatiente ini. Pola yang saya beli adalah versi PDF, lebih murah. Petunjuknya standar, ada skema yang bisa membantu, level jahit kategori Easy.
L'impatiente ada dua versi lengan, pendek dan lengan 3/4.


Kain chiffon sekitar 1m40 dari Mondial Tissu ini termasuk 'reseh' 😜 untuk di jahit. Tapi karena saya suka warnanya, jadi ya apa boleh buat. Untuk membantu handle kain yang lemas ini saya pakai ramuan spray starch andalan nan hemat 😁
bagian dalam depan


Saya cut di size M, seam allowence saya tambahkan jadi 1½cm karena finishing pakai metode 'couture anglaise', tapi di bagian sleeve saya pakai mesin obras 😬 biar cepat ( bertepatan dengan tayangan pelantikan pak Trump πŸ‡ΊπŸ‡Έ, mau nonton tv) πŸ˜‰. Model lengan saya pilih lengan 3/4.

Beberapa alteration pola yang saya buat sebelum ✂︎ kain :
  • Swayback 3cm
  • Kurangi 4 cm panjang bodice, kurangi 4cm bagian curve hem, karena ingin tidak terlalu panjang bagian curvenya. Total memperpendek 8cm 
  • Sleeve total kurangi 5½cm ( di atas dan di bawah siku)
Untuk finishing neckline, pada awalnya saya ingin menggunakan facing, tapi bingung bagaimana caranya karena saya berencana pakai sistem burrito untuk membalikkan bagian bahu nantinya.
Sempat diskusi sama my bestie ( coucou πŸ‘‹) kemudian saya diberi saran dan dibuatkan sketsa back facing. Dengan sisa kain yang tidak banyak, saya coba potong tapi salah potong πŸ™ˆ, akhirnya dengan sambungan  kain yang masih tersisa saya buat binding tape sekitar 40cm. Rencana awal gagal, saya pake bias binding untuk finishing neckline 😐.  Sebenarnya tidak ada masalah pakai bias, karena bila mengikuti pola memang finishing menggunakan bias tape. Tapi pada umumnya saya lebih suka pakai facing. Ini hanya masalah selera saja πŸ˜‰
Kunci kerapian jahit bias di neckline bulat ini menurut saya adalah clipping sebelum di lipat di ke bagian dalam/wrong side blouse.


Yang pasti  saya suka blouse l'impatiente ini. Terbayang untuk jahit lagi di jenis kain viscose atau bahkan di buat lebih panjang jadi dress, lengan pendek dan pakai belt πŸ’ƒπŸ».

Rabu, 18 Januari 2017

Keana piped blouse

Satu lagi dari Named Clothing pattern, Keana Piped Blouse PDF version yang ingin saya jahit.
Blouse ini hampir sama dengan tiga blouse Juliette yang pernah saya jahit, di sini, ini  dan ada satu Juliette yang belum saya posting. Entah kenapa, model seperti ini selalu cathing my eyes. Beberapa perbedaan antara Keana dan Juliette adalah, Keana pakai piping,  ada vent di samping kiri dan kanan, lengan 3/4 plus cuff dan di center back ada pleat. Sedangkan blouse Juliette tidak ada semua yg saya sebutkan itu, lengan pendek.

Satu lagi pattern mirip seperti ini yang belum sempat saya jahit adalah piyama Carolyn. hohoho.. pattern nya sudah siap sejak 2 tahun yang lalu, tapi belum saya garap. Alasan nya,belum ketemu kain yang cocok.
Kembali ke keana !
Seperti semua pattern Named Clothing yang sempat saya jahit, pola Keana ini very well drafted. "Jatuh"nya cocok di saya. Petunjuk menjahit yang sangat jelas, sangat membantu dan benar-benar relaxing saat jahit.

Kain sepanjang crepe stretch 1m20 saya beli di Self Tissus jadi pilihan kali ini. Cut straight di size 40, tidak ada alteration sama sekali.yaayy πŸ’ƒπŸ» . I πŸ’˜ Named Clothing Pattern! πŸ˜‰ Proses jahit lancar jaya, karena petunjuk yang sangat jelas.
Nama polanya ada piped, tapi saya pilih tidak jahit piping dengan alasan biar cepat selesai, padahal saya sudah sempat jahit piping di saku , yang akhirnya tidak saya pasang juga.


Motif kain yang sudah cukup "ramai" takutnya tambah ramai dengan piping biru lagi. Kancing 4 biji stok beli di toko central, vlieseline yang saya pakai di collar dan facing adalah H180.
Kali berikut mungkin saya akan coba jahit lengkap dengan piping di kain tencel.

Sabtu, 14 Januari 2017

Paola Turtleneck Tee

Satu lagi pola dari Named Clothing yang sempat saya beli saat blackfriday sale kemarin, adalah Paola turtleneck Tee.
Kaos sangat basic, yang bisa di dapat dengan mudah di departemen store apalagi saat winter seperti sekarang ini , tapi sejak lama saya ingin bisa jahit sendiri dong πŸ˜‰. Dengan pilihan kain sesuai keinginan, panjang lengan dan shirt sesuai kebutuhan. Tadinya saya ingin copy pola dari shirt turtleneck shirt Petit Bateau yang ada di lemari saja dengan sedikit proses hacking dari pola tshirt yang sudah ada juga, namun seiring dengan waktu kok malas ya 😷, jadi ya beli pola saja.

Kain jersey katun sepanjang 1m20 beli di Self Tissus ( toko kain lokal), bila ingin tee nya lebih panjang, tambahkan lagi panjang kain. Kainnya agak spesial menurut saya, halus tapi cukup tebal di banding kain jersey katun yang pernah saya punya/jahit.
Pilih size 38, jahit 90% pake mesin obras saja,  kecuali hemming saya jahit pake mesin jahit.
Petunjuk/instruksi di Named Clothing Pattern sangat jelas, detail dan lengkap dengan images yang jelas. Ini salah satu alasan kenapa saya suka beli pola dari mereka 😁.

Alteration pola :
  • swayback 2cm
  • shorten sleeve 4cm 
 Khusus untuk Paola Tee ini, bisa untuk pemula yang ingin menjahit sendiri turtleneck tee. Mungkin kali berikut saya ingin jahit dress turtleneck dari kain yang ada di stash.

Jumat, 13 Januari 2017

Buku Menjahit 1

Dalam postingan kali ini saya hendak membagi informasi tentang dua buku menjahit yang sesuai untuk pemula yaitu :



  1. Sewing Machine Basics oleh Jane Bolsover
  2. Sew Step by Step oleh Alison Smith (versi yang saya miliki adalah yang berbahasa Perancis jadi untuk mengetahui cover depan buku versi Inggris-nya, silakan klik ke sini)


Sewing Machine Basics 

Buku Sewing Machine Basics memberikan perkenalan kepada kita tentang bagian-bagian dari mesin jahit, prinsip kerja dan cara menggunakan mesin jahit portable yang standar (mekanik) serta beberapa teknik dasar menjahit. Topik-topik seperti ini umum ditampilkan dalam satu buku menjahit tingkat pemula. Tapi yang membedakan buku ini adalah adanya beberapa workshop atau project yang kesulitannya meningkat sesuai dengan materi atau teknik yang dipelajari misalnya: workshop pertama lebih untuk memperlancar dalam menjahit lurus jadi project-nya masih sangat sederhana yaitu membuat sarung bantal. Kemudian workshop terakhir adalah menjahit blus dengan pleats (lipit). Pola-polanya sudah disediakan dalam buku ini jadi kita bisa langsung pakai.

Daftar isinya:


Buku ini adalah buku pertama saya saat mulai belajar menjahit. Walaupun saya belum melakukan semua workshop yang ada, saya sudah membaca semua teknik yang dijabarkan di dalamnya. Menurut saya, sistemnya yang menggunakan workshop bisa lebih membantu kita untuk memahami teori. 


Sew Step by Step

Buku kedua, Sew Step by Step, lebih mirip seperti buku ensiklopedia teknik menjahit karena di dalamnya berisi banyak teknik (dasar-menengah) dari beragam jahitan tangan sampai dengan jahitan dekorasi dengan mesin jahit. Kelebihan dari buku ini adalah ilustrasi foto yang sangat jelas dan benar-benar step by step

Buku Alison Smith yang saya miliki ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis jadi baik cover maupun judul sudah berubah. Namun isi tetaplah sama walau ada beberapa istilah yang disesuaikan dengan bahasa setempat. 

Lalu daftar isinya: 


Dalam bahasa Inggris (bila tidak jelas, bisa dilihat juga di Amazon):



Kalau saya tidak salah, buku Alison Smith yang berjudul The Sewing Book lebih lengkap dibanding buku yang saya miliki ini. Kemudian ada juga bukunya yang lain namun lebih fokus pada dressmaking. Judulnya Dressmaking Step by Step. 

***

Kedua buku ini (Sewing Machine Basics dan Sew Step by Step) sudah mencukupi bagi saya dalam mempelajari beragam teknik dan informasi seputar menjahit. Namun sebagai bahan pertimbangan bila Anda ingin mencari buku pemula yang sesuai, coba cek juga review buku menjahit sbb:

  • Reader's Digest Complete Guide to Sewing 
  • Vogue Sewing

Di Amazon, kita masih bisa menemukan kedua buku ini (edisi lama namun lengkap) dalam kondisi bekas dan tidak mahal.

Selamat belajar!









Metropolitan Dress in Stretch Jacquard

Haiii... Ini postingan yang telat karena dress kecil ini selesai dikerjakan tepat di akhir tahun. Jadi untuk menyingkat waktu, postingannya pendek saja yaa...

Dress ini dibuat dari sisa kain Elisalex merah (blogpost yang ini). Dan karena bahannya tidak cukup, hasil akhir tidak terlalu mekar. Tapi ternyata oke juga. Polanya masih Metropolitan dress dari Lil Luxe Collection dalam size 7 tahun. Kain lining adalah katun jenis batiste berwarna senada. Kancing belakang ditiadakan, diganti dengan pengait.

Karena saya masih ingat proses pengerjaannya, jadi dengan waktu 3 jam saja saya berhasil menyelesaikan project ini. 

VoilΓ  !





Rabu, 11 Januari 2017

Patchwork and Quilting Project: Winter Blanket

Di tahun yang baru ini, kami merencanakan untuk mengerjakan beberapa project menjahit sesuai musim. Namun tidak hanya project baru, ada juga project yang penyelesaiannya tertunda sejak tahun lalu. Salah satunya adalah selimut patchwork quilt ini.

Rencana awal, selimut ini akan dibuat dalam ukuran single bed dengan model yang sederhana saja. Kalau tidak kotak-kotak bujursangkar, ya strip panjang-panjang. Kain-kain yang dipakai adalah stok lama yang dibeli di Bleu de Toiles sekitar tahun 2012. Waktu itu saya membelinya karena motif dan warnanya yang ke arah vintage, seri Odds and Ends dari Moda Fabrics. Sayangnya potongan kain yang saya miliki tidaklah cukup untuk membuat satu selimut (hanya ada 3 motif dan masing-masing setengah meter). Jadi akhirnya saya hunting lagi dan menemukan seri yang sama di Fabric Frieze UK. Dan karena seri ini adalah koleksi lama, jadi mereka sale sampai dengan 50 persen. Yippie!


Proses pengerjaan selimut ini dimulai sejak akhir bulan Agustus 2016. Banyak terpotong karena ada beberapa project menjahit garment yang saya kerjakan secara paralel. Selain itu, saya harus membeli kain pelengkap sampai dengan 3 kali hanya untuk project selimut ini. Pertama, di Fabric Frieze untuk beberapa potong kain tambahan dari seri Odds and Ends. Kedua, di Au Fil d'Emma untuk bahan backing (katun polos beige). Ketiga, kembali ke Fabric Frieze untuk bahan kain binding dengan seri yang sama, Odds and Ends. 



Secara umum proses mengerjakan selimut patchwork quilt memang lama. Untuk memotong-motong kainnya menjadi pieces yang akan dijahit patchwork sudah memakan waktu. Apalagi kemudian menjahit pieces tersebut satu per satu menjadi top quilt. Setelah jadi, kita sandwich si top quilt dengan pelapis empuk (wadding, batting) serta backing fabric sebelum kita quilting. Proses menjahit quilting menggunakan mesin jahit dan mengikuti sambungan jahitan patchwork secara horizontal. Nah, di sini kesulitannya lebih besar karena lapisan batting yang saya pakai tergolong tebal. Walau sudah menggunakan walking foot, ada saja masalah jahitan yang muncul khususnya di bagian belakang (backing fabric). Dedel lagi, dedel lagi. Dari sini saya membuat note: 1. lain kali pakai lapisan batting yang lebih tipis saja, 2. jahitan quilt dimulai dari tengah ke pinggir supaya lebih rapi (kayaknya pernah lihat di satu video quilting tapi saya lupa dimana).

Setelah proses quilting selesai, tahap berikutnya adalah binding. Karena saya membuat bias binding sendiri, jadi ada tahap tambahan: membuat stripes sesuai bias grain. Ukuran yang saya pakai adalah 2.5 inches (lebar strip). Untungnya saya mulai terbiasa dalam membuat bias binding jadi proses ini agak cepat. Yang lama adalah, menjahit bindingnya. Jahitan di satu sisi (top quilt) menggunakan mesin jahit dan walking foot. Jahitan di satu sisi yang lain (backing) menggunakan tangan supaya lebih rapi. Alhasil, lebih dari lima jam saya melakukan slip stitch dan gemporrr... 



Well, akhirnya selesai juga. Dua hari yang lalu, selimut ini kelarrr... Alhamdulillah, sujud syukur. Untung winter belum lewat jadi selimut ini bisa dipakai segera. Hangat sekali, cocok untuk winter. Ukurannya menjadi lebih kecil dari perencanaan semula (maklum amatir, jadi pasti salah perhitungan kebutuhan kain top quilt - tidak menghitung dengan cermat di bagian seam allowances). Tapi ya tetap bisa difungsikan sebagai selimut di sofa atau selimut untuk si kecil. Ah senang deh karena sudah selesai... 

Jumat, 06 Januari 2017

Robe Amazone

Waah..2017!πŸ’ƒ Semoga semakin banyak jahit dan mencoba pola-pola jahit idaman yang belum sempat di realisasikan di tahun 2016 πŸ˜€.

Untuk mengawali tahun 2017, pola Amazone (12,50€)  jadi pilihan saya. Simple! Itu yang buat saya naksir saat lihat pola hasil kolaborasi antara Coralie Bijasson dan My Dress Made.
Ini kesempatan saya juga untuk mencoba pola dari Coralie, saya memiliki beberapa pola nya, tapi belum sempat jahit. 😰
Pola kertas yang saya beli, datang dengan penjelasan dan skema yang jelas. Kebetulan Amazone dress ini termasuk mudah di jahit, sehingga membuat saya semangat mencobanya.
Kain jersey milano warna hitam 1M70 saya beli di Tissus Self ( yaaay ! ada toko kain baru), saya potong di size 40..hmmh..agak sedikit besar, mungkin size 38 lebih tepat, tapi saya tetap suka Amazone ini walaupun gede, karena model cocooning-nya baju ini cocok sekali untuk musim dingin..bbrrr..tadi pagi suhu sempat -7°C  dan ketika sore ini saya ke luar belanja mengenakan baju Amazone suhu -3°C, berbekal mantel dan collant + Amazone = anget aja 😘

Sebenarnya saya ingin mencoba pakai pipping di Amazone, tapi di stok piping warna gold saya kurang panjang, sehingga tidak akan cukup untuk dijahit di Amazone. Lain kali pingin coba aah pake piping.