Pages

Rabu, 11 Januari 2017

Patchwork and Quilting Project: Winter Blanket

Di tahun yang baru ini, kami merencanakan untuk mengerjakan beberapa project menjahit sesuai musim. Namun tidak hanya project baru, ada juga project yang penyelesaiannya tertunda sejak tahun lalu. Salah satunya adalah selimut patchwork quilt ini.

Rencana awal, selimut ini akan dibuat dalam ukuran single bed dengan model yang sederhana saja. Kalau tidak kotak-kotak bujursangkar, ya strip panjang-panjang. Kain-kain yang dipakai adalah stok lama yang dibeli di Bleu de Toiles sekitar tahun 2012. Waktu itu saya membelinya karena motif dan warnanya yang ke arah vintage, seri Odds and Ends dari Moda Fabrics. Sayangnya potongan kain yang saya miliki tidaklah cukup untuk membuat satu selimut (hanya ada 3 motif dan masing-masing setengah meter). Jadi akhirnya saya hunting lagi dan menemukan seri yang sama di Fabric Frieze UK. Dan karena seri ini adalah koleksi lama, jadi mereka sale sampai dengan 50 persen. Yippie!


Proses pengerjaan selimut ini dimulai sejak akhir bulan Agustus 2016. Banyak terpotong karena ada beberapa project menjahit garment yang saya kerjakan secara paralel. Selain itu, saya harus membeli kain pelengkap sampai dengan 3 kali hanya untuk project selimut ini. Pertama, di Fabric Frieze untuk beberapa potong kain tambahan dari seri Odds and Ends. Kedua, di Au Fil d'Emma untuk bahan backing (katun polos beige). Ketiga, kembali ke Fabric Frieze untuk bahan kain binding dengan seri yang sama, Odds and Ends. 



Secara umum proses mengerjakan selimut patchwork quilt memang lama. Untuk memotong-motong kainnya menjadi pieces yang akan dijahit patchwork sudah memakan waktu. Apalagi kemudian menjahit pieces tersebut satu per satu menjadi top quilt. Setelah jadi, kita sandwich si top quilt dengan pelapis empuk (wadding, batting) serta backing fabric sebelum kita quilting. Proses menjahit quilting menggunakan mesin jahit dan mengikuti sambungan jahitan patchwork secara horizontal. Nah, di sini kesulitannya lebih besar karena lapisan batting yang saya pakai tergolong tebal. Walau sudah menggunakan walking foot, ada saja masalah jahitan yang muncul khususnya di bagian belakang (backing fabric). Dedel lagi, dedel lagi. Dari sini saya membuat note: 1. lain kali pakai lapisan batting yang lebih tipis saja, 2. jahitan quilt dimulai dari tengah ke pinggir supaya lebih rapi (kayaknya pernah lihat di satu video quilting tapi saya lupa dimana).

Setelah proses quilting selesai, tahap berikutnya adalah binding. Karena saya membuat bias binding sendiri, jadi ada tahap tambahan: membuat stripes sesuai bias grain. Ukuran yang saya pakai adalah 2.5 inches (lebar strip). Untungnya saya mulai terbiasa dalam membuat bias binding jadi proses ini agak cepat. Yang lama adalah, menjahit bindingnya. Jahitan di satu sisi (top quilt) menggunakan mesin jahit dan walking foot. Jahitan di satu sisi yang lain (backing) menggunakan tangan supaya lebih rapi. Alhasil, lebih dari lima jam saya melakukan slip stitch dan gemporrr... 



Well, akhirnya selesai juga. Dua hari yang lalu, selimut ini kelarrr... Alhamdulillah, sujud syukur. Untung winter belum lewat jadi selimut ini bisa dipakai segera. Hangat sekali, cocok untuk winter. Ukurannya menjadi lebih kecil dari perencanaan semula (maklum amatir, jadi pasti salah perhitungan kebutuhan kain top quilt - tidak menghitung dengan cermat di bagian seam allowances). Tapi ya tetap bisa difungsikan sebagai selimut di sofa atau selimut untuk si kecil. Ah senang deh karena sudah selesai... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar