Pages

Sabtu, 16 Juli 2016

Ann Normandy sleeveless shift dress

Saya naksir linen shift dress dari Ann Normandy design. Yang menarik karena contoh design yang di pajang semuanya menggunakan kain linen.hihihi...saya suka kain linen bingit, walaupun cepat kusut nya ;) Eh iya, di sini ada info menarik soal linen.

Setelah sempat chit-chat nanya-nanya sama Kim ( designer pattern AN), saya beli pattern PDF ( adanya cuma PDF)  Maxi dress yang bisa di modif jadi sleeveless shift dress .

Uniknya model dress ini adalah bentuk V-neckline dan shape armhole . Awalnya saya agak ragu untuk jahit karena model armhole yang agak segi empat ini, tapi keinginan untuk jahit kain linen bikin saya nekad coba jahit muslin wearable terlebih dahulu.

Ini baru pertama kalinya saya coba pattern dari AN. Cutting nya OK, tapi menurut saya instruksi yang di berikan kurang detail, tidak banyak schema, ada foto tapi hitam/putih dan tidak begitu jelas. Instruksi banyak di berikan hanya melalui kalimat, hiiikss.. Buat saya yang sering menggantungkan harapan pada image :) jadi agak tersendat :p.

Tapi designer pattern nya sangat mudah di hubungi dan memberikan respon e-mail yang cepat saat saya mengalami kebingungan, sehingga pada akhirnya berjalan lancar.



Maxi dress yang panjang dan ada vent di samping kiri kanan, saya skip alias saya hilangkan vent dan jahit dress yang lebih pendek untuk coba bikin muslin ini.

Kain linen 1m10 dari Mondial tissu, size M sebagai awal. Tidak ada adjustment, kecuali shortening dress saja. Kain 1m10 tidak mencukupi untuk facing armhole, sehingga lebih aman beli kain 1m25 ( hihihi..saya suka ngepas alias irit soal kain).

Sejak awal saya sudah agak 'curiga' sama V-neckline nya, akan terlalu ke bawah :) Short torso seperti saya dan juga alasan 'kenyamanan', saya lebih suka kalau V-neckline nya tidak terlalu dalam ;) Tapi karena saya malas modif pattern, saya biarkan apa adanya. Next time harus di naikkan sekitar 1,5cm.
Bentuk lengan nya yang unik ini, ternyata sangat memudahkan bila ingin membuat adjustment. Karena tidak shape curve seperti biasanya, sehingga mau membuat lebih besar/kecil, langsung menambahkan saja besar yang ingin di tambah/kurangi.

pocket
Saat proses jahit saya agak bingung cara pasang saku nya. Seharusnya ada dua saku, di sisi kanan dan kiri, tapi saya cuma jahit satu saku. Pattern saku cuma ada 'facing pocket' saja dan langsung di jahit di front dress, sehingga jahitan saku akan tampak dari depan dress. Karena biasanya saku terdiri dari dua potong kain, sehingga saya jahit masing-masing potong di front dan back dress, kemudian di gabung jadi saku di bagian inner :p. ternyata salah, bukan seperti itu kalo mengikuti cara dari pattern AN ini. Tak apalah, ini sebagai pelajaran buat saya ;)

Finishing semuanya pakai bias, lagi-lagi kain saya kurang dikit, jadi terpaksa ada bagian facing tertentu saya gunakan kain berbeda, tak apalah karena di bagian dalam baju ;)

Yang perlu di perhatikan dalam jahit dress ini, banyak di temukan teknik untuk jahit di bagian angle, juga jahit V-shape. Berikan perhatian saat melakukan clip di bagian2 ini!

Jumat, 15 Juli 2016

Sewing Coco with Funnel Neck

Ceritanya pingin kelarin jahit Coco dress yang sudah disiapkan dan dipotong sejak kapan tahu. Memang jadinya tidak sesuai dengan musim saat ini karena selain warna kainnya termasuk gelap, lehernya pun dikasih kerah seperti yang ada di salah satu model dari Coco (tipe funnel neck). Untuk musim panas bisa kegerahan :D

Seperti pada Coco sebelumnya, saya pakai ukuran 5 dan tidak ada modifikasi. Penjahitan seam samping dan pundak menggunakan mesin jahit jenis stitching untuk bahan stretch. Setelah itu baru diobras. Tak tahu kenapa saya melakukan itu. Biasanya saya langsung cus pakai mesin obras dan mesin jahit baru digunakan pas finishing. 


Untuk bagian kerah, saya topstitching sesuai instruksi dari polanya. Jenis stitch-nya juga yang untuk bahan stretch.

Dan seperti biasanya juga, finishing tetap dengan bantuan stay tape dan double needle spesial kain jersey. Berhubung jenis kain yang saya pakai termasuk agak tebal (jenis kaos), saya agak kurang hati-hati dalam menjahit finishing ini. Akhirnya saya dedel lagi dan jahit ulang dengan slow motion dan sesekali berhenti untuk mengangkat sewing foot (then dirapikan kainnya supaya lurus).



Bahan kaos dari Marché du Tissus 2015 (thanks, again Bestie!)

Hehey, udah ada satu garment siap untuk musim dingin semriwing...



Rabu, 13 Juli 2016

Willow tank

Woohoooo...
Cuaca summer beberapa hari kemarin terbilang sangat panas , suhu sempat sampai 36°C di hari tertentuđŸ˜©, sehingga bikin semangat & pemacu untuk jahit Willow tank dari Grainline studio :) Ada kain linen light sekitar 80cm yang lebih dari cukup untuk jahit top simple ini. Versi dress Willow ada di sini, sehingga proses jahitnya terbilang sangat amat cepat.
willow tank linen
Size tetap di 8 ( iya, karena memang pakai pattern yang sama, yang sudah ready to cut). Finishing neckline dan armholes pakai bias yang sudah jadi dari toko, warna agak kontras, karena saya tidak punya warna bias senada dan seirama dengan warna linen.


Herannya, dengan pattern yang sama, kali ini keliatan bust dart nya agak jatuh ke bawah. hmmmh.. why ? apa karena jenis linen yang lighter di banding kain katun yang saya jahit untuk dresses ?
Kalau begini hasilnya, next time untuk jahit kain light harus naikkin bust dart sekitar 1,5cm.
Top ini saya jahit lebih panjang dari yang seharusnya demi memaksimalkan kain 80 cm :D, sayang kalo di buang potongan linen. Untuk ukuran saya dengan kain 60cm l(ebar 140cm) bisa untuk jahit top Willow ini.

Menurut saya top jenis ini termasuk garment basic. Bisa di padu dengan hampir semua bawahan, seperti pants, rok, short, kulot dan bila cuaca agak dingin, tetap bisa pakai willow tank dengan cardigan, jaket jeans, blazer/jacket.

Ini salah satu alasan saya suka pattern dari grainline studio yang rata-rata gampang di buat padu padan, easy to wear untuk daily clothing ( menurut pendapat saya lho ya.. ). Selain itu petunjuk di pattern nya sangat jelas dan sering tersedia sew-along buat yang memerlukan panduan lebih jelas lagi.

Senin, 11 Juli 2016

Summer Outfits for Kiddo

Dalam rangka menambah isi lemari si kecil plus menghabiskan sisa-sisa dan/atau stok bahan panjang semeter, saya membuatkan beberapa potong baju dari beragam pola. Yang kelar akhir bulan lalu adalah:


Pakaian yang pertama, dibuat dengan bahan kain sisa membuat celemek makan jaman si kecil di sekolah TK. Bahan ini dari katun halus yang dibeli di Mondial Tissus beberapa tahun lalu. Aksen untuk lehernya dari katun potongan kecil yang juga halus, dibeli di satu community garage sale yang diselenggarakan oleh satu sekolah swasta dekat tempat tinggal kami.

Pola ini sebenarnya mudah, tapi terus terang saya agak kesulitan dalam membuat yang pas karena di polanya tidak ada tanda dimana memposisikan bagian leher di bagian bodice. Biasanya kan ada tuh notch... Tapi kok ini engga ya... Apa saya kurang teliti yaa...




Pakaian kedua dibuat dengan sisa kain atasan Saiph Tunic ini dengan aksen kerah dan lengan dari bahan corduroy (sisa juga, dari tiga project). Berhubung sisa kain bunga-bunga tidak cukup lebar, jadi lebar gaun pun diperkecil. Hal ini tidak masalah sama sekali, hanya jadinya mengurangi "kemekaran" si gaun. Hasil akhir, saya sukak! Pingin bikin lagi dari bahan yang lain.

Dari dua project di atas, yang terhitung sebagai percobaan pertama saya menggunakan buku Petites Filles Ă  Croquer, maka saya bisa memberi sedikit review yaitu pola yang diberikan di buku ini kurang jelas (notches, etc) dibandingkan dengan buku VĂȘtements Amples. Memang beda penulis sih.

Ok, sekarang pakaian ketiga. Ayayay... Agak berat. Majalah B-Inspired ini mirip Burda. Penjelasannya tanpa ilustrasi jadi saya agak kebingungan. Tapiiii... kalau kita sudah biasa menjahit pakaian, pada akhirnya kita akan pakai logika saat konstruksi. Maka saya pun berlogika ria plus memodifikasi sedikit ruffle lengan pakaian ini (diperpendek karena bahannya kurang - sisa bahan dari project Tania Culottes, dibeli dari Antiqua Fabrics Indonesia).



Di project ini, saya pun mencoba lagi narrom hem foot. Dan kali ini saya berhasil berkat video tutorial yang dikirimkan oleh teman saya (makasih, Mbak Ina!). Ternyata cukup mudah asalkan hati-hati tentunya. 



Hasil akhirnya pun tidak mengecewakan hanya saja lubang lengan agak kebesaran untuk lengan anak saya yang krempeng, hik... Selain itu, modelnya yang panjang di belakang dan pendek di depan ternyata kurang cocok untuk anak saya karena kalau dia pakai celana panjang agak hipster sebagai padanannya, udel pun keliatan, heu... Next time harus diperpanjang bagian depannya dan diperkecil rongga lengannya. Ah, kapan ya bikin yang kedua...



Oh iya, majalah B-Inspired itu lumayan lho model-modelnya. Dan bahasa yang mereka pakai ada beberapa, salah satunya bahasa Inggris. Plus, range size-nya cukup panjang, jadi anak sulung saya yang sudah masuk remaja pun masih bisa. Tentunya untuk beberapa model saja ya, ngga semua.

Jumat, 08 Juli 2016

Willow tank dress

Sekitar dua minggu yang lalu, saat matahari mulai muncul ( summer judulnya), saya ingin jahit easy dress, simple to wearing di cuaca yang mulai panas. Ada pattern dari grainline studio yang belum pernah dijahit, Willow dress. ,versi PDF 16$ tapi saya sempat dapat disc 20% waktu beli.
Pattern ini aslinya terdiri dari dua pieces, saya hack untuk jadi satu piece saja, semacam A line sleveless dress.
Selain di buat dress, pattern ini bisa juga hanya untuk buat atasan nya saja, jadi simple top.
Seperti pattern grainline studio lainnya, dress ini cucok di pakai untuk sehari-hari, nyaman.
Di site grainline studio ada "step by step" atau sew-along Willow dress, yang memudahkan buat yang baru mencoba jahit dress.
Kali ini pilihan kain saya ambil kain  chambray polkadot beli online di LSCP.
Pattern cut di size 8, di bagian atasan (blouse)  tidak saya pendekin, tapi bagian bawah ( skirt) saya pendekin 2 cm sebelum di gabung menjadi satu pattern.

1st Willow dress - chambray polkadot
Neckline, armholes finishingnya pakai bias ( bukan finishing favorit saya, tapi demi menghemat waktu) ;)
Willow dress ke-dua, pattern saya modif sedikit,  tambahkan dua saku di kiri dan kanan dress.
Selain itu, saya tambahkan 0,25cm di side seam hips ke bawah, karena ingin dress ini lebih lebar lagi di bagian bawah. Kain kali ini pilih kain japan bermotif yang sudah ada di stash sejak dua tahun yang lalu :p
2nd willow dress
Proses jahit tidak ada kendala. Dress ini cukup simple, hanya pakai bust dart, that's all !

Jumat, 01 Juli 2016

Seragam Spa

Dua bulan lalu waktu salah satu teman meminta saya untuk membuatkan seragam spa bernuansa batik, saya sempat bingung karena kurang familiar dengan seragam seperti ini. Namun ternyata kalau kita browsing di internet, akan keluar beragam model seragam spa dan ada juga yang bernuansa batik. Setelah melalui proses diskusi tentang modelnya, desain yang disepakati adalah sbb (agak-agak ala seragam chef) :


Untuk mewujudkan model di atas, saya menggunakan satu pola dari majalah Burda edisi April 2015 (Two Tone Dress) dengan banyak modifikasi di bagian depan dan sedikit di bagian belakang. Pertama kali, seperti biasa, saya membuat muslin dulu setelah memodifikasi pola di kertas. Kesulitannya terdapat pada penyesuaian model asli yang wrap menjadi terpotong di depan dan menumpuk sementara bagian yg di bawah harus terlihat. Jadi setelah mempertimbangkan beberapa hal, akhirnya saya merubah konsepnya menjadi seperti seragam chef. Closure yang dipakai adalah kancing jepret hitam. 



Bahan yang digunakan:

  • Kain katun coklat dari Les Coupons de Saint Pierre (ini asli adem banget!)
  • Kain batik milik teman (tampaknya sintetik atau campuran)
  • Interfacing untuk bagian yang diberi batik


Dan inilah foto setelah jadi serta dicoba oleh saya :D :


Setelah baju seragam dikirim dan dicoba oleh sang teman di Paris, ternyata masih perlu penyesuaian kupnat terutama di bagian belakang, plus mengganti kancing jepret dengan scratch (demi alasan kepraktisan buka pakai). Ok, siap dikerjakan! 

Dan seragam yang kedua menyusul setelah liburan summer ya...