Pages

Kamis, 18 Februari 2016

Coatigan Silvia

Ini salah satu pola yang saya taksir sejak pertama diluncurkan oleh Schnittchen Patterns, satu indie brand dari Jerman. Modelnya yang longgar, loose dan terkesan simple membuat saya tertarik. 

Untuk Silvia pertama saya, kain yang digunakan adalah campuran katun dan rayon nan tebal. Dari luar terlihat seperti knit tapi lapisan dalam solid seperti brushed wool. Menurut deskripsi kain, bahan ini cocok untuk membuat sweater. Namun dengan ketebalan seperti yang saya lihat, rasanya cocok untuk Silvia. Sedangkan bahan lining saya menggunakan sisa kain jersey banlon berwarna broken white. Kain ini halus dan relatif sulit "dikendalikan". Jadi harus hati-hati.

Kesulitan menjahit coatigan Silvia ini terletak pada pemahaman instruksi >_<. Bagi saya, terjemahan instruksi dalam bahasa Inggris tidaklah cukup jelas terutama di step-step terakhir. Tapi secara umum, konstruksi coatigan ini tidak ada yang khusus. Jadi bagi yang sudah pernah membuat jaket atau coat, saya rasa akan bisa melewati proses konstruksi tanpa harus terpaku pada instruksi tertulis. 

Kemudian kesulitan berikutnya ada di bagian membuat lubang kancing dengan mesin jahit. Hal ini disebabkan karena jenis kain knit yang menyulitkan gigi mesin saat menarik kain tsb dengan tingkat ketebalan double. Bingung? Yah, pokoknya saya pada akhirnya harus melanjutkan membuat lubang kancing dengan tangan. 

Modifikasi: mengikuti saran salah satu sewist di instagram yang sudah membuat Silvia, saya membuat lapisan dalam kantong seperti foto di bawah ini. Alasannya, kantong lebar beresiko menyembulkan lining kantong sedikit keluar. Jadi supaya bagian dalam yang sedikit kelihatan dari luar itu bukan kain lining, saya kasih separuh kain utama. 


Sebenarnya sih, mungkin lebih pas kalau semuanya dari bahan utama ya. Jadi tidak separuh-paruh begitu. Ya sudahlah, yang penting tak tampak dari luar :)




Bahan kain utama: Katun-rayon dari Mondial Tissus
Bahan kain lining: jersey banlon dari Les Coupons de Saint Pierre

So far say puas sekali dengan coatigan ini. Paduan bahan dan polanya sangat memuaskan. Hangat dan nyaman sekali di badan. Cocok untuk musim dingin seperti sekarang ini. Sayangnya saat saya kembali ke toko kain Mondial Tissus, bahan ini sudah habis :(

Sloane Sweat-shirt

Setelah beberapa bulan berpikir untuk menentukan pola sweat-shirt (sweater) mana yang akan dibeli, akhirnya saya memilih Sloane by Named Clothing dengan pertimbangan bahwa modelnya sesuai dengan style anak sulung saya jadi bisa dimanfaatkan untuk dia juga. Namun sebenarnya ada dua pola sweat-shirt yang lain yang lebih cocok dengan selera saya. Tapi Sloane ini akhirnya terpilih (pas diskon juga sik, hihi...).

My first Sloane dibuat dengan menggunakan bahan kain jersey pre-quilted France Duval Stalla. Bahan kain ini sangat halus lembut dan nyaman dikenakan. Seperti biasanya, saya menjahit kain ini dengan menggunakan mesin obras. Dengan demikian proses pembuatannya menjadi lebih cepat. Ukuran yang saya ambil adalah 42. Modifikasi yang saya lakukan hanya memperpanjang 10 cm di bagian bodice karena model pakaian ini termasuk pendek untuk saya. Sedikit kesulitan ditemukan saat menjahit sudut akhir kupnat karena jenis kainnya yang pre-quilted. 

Saat menjahit pundak, sesuai instruksi di pola ini, saya memasang elastik untuk memperkuat bagian tersebut. Elastik ini kebetulan sisa stok dari periode menjahit popok kain sekian tahun yang lalu. Fyi, sekarang merk Vlieseline/Vilene sudah mengeluarkan elastik seperti ini dengan nama Framilastic



Bahan: Pre-quilted jersey France Duval Stalla warna Banane dari toko Atelier de Dina

Note tentang bahan: Memang bahan ini lembut dan nyaman sekali dikenakan. Tapi walaupun pre-quilted seperti bahan yang saya pakai untuk membuat Hemlock, bahan kain FDS ini ternyata tidak cukup menahan hawa dingin (lebih hangat yang bahan pre-quilted Hemlock). Dari sini saya pikir, mungkin bahan kain ini malah lebih cocok untuk dipakai di musim panas saat belum panas-panas banget...

Sabtu, 06 Februari 2016

Gilet cannelle 2nd

wooohooo...Saya ingin sekali punya gilet agak sedikit panjang untuk di pakai di rumah atau untuk ngeteh di tetangga sebelah tanpa harus pake jaket/veste.

Di awali dengan kesuksesan waktu bikin gilet ini, saya ambil pattern yang sama dan menambah panjang 13cm.
Selain itu saya tambah dua saku di depan,horeee! Bisa untuk taruh kunci,tisu atau handphone deh :)


Kain knit (wol?) diskon dari Mondial Tissu kurang lebih 1m60cm. Hangat di pakai saat udara dingin seperti sekarang.

Seperti versi pertama,gilet model A ini saya jahit hanya dengan mesin obras kecuali untuk hem bagian bawah bodice dan lengan saya pakai mesin jahit dengan double needle.


Proses jahit tidak mengalami kendala. Menurut saya gilet ini bisa buat pemula yang ingin coba jahit kain knit. Kalau bisa pasang lengan baju, maka proses yang lain lancar jaya. Untuk collar nya easy peasy!