Pages

Senin, 30 Maret 2020

Pouch, Pouch

Bulan Februari yang lalu, saya ingin membuat pouch atau dompet sederhana sebagai ucapan terima kasih kepada teman-teman dekat anak saya. Mereka banyak membantu di sekolah waktu kaki anak saya pakai gips dan kruk sementara dia tetap harus sekolah. Kelas mereka ada di lantai dua dan tangganya cukup curam. Wah kebayang kalau anak saya tidak ada bantuan. Bantuannya macam-macam, ada yang membawakan tas, ada yang memegangi tangan, dan lain-lain. Saya tahu teman-temannya tidak menuntut apa-apa karena mereka tulus. Tapi saya amat sangat menghargai sikap dan bantuan mereka.

Setelah mencari-cari pola yang cocok, akhirnya pilihan jatuh pada pola dan tutorial dari Sew Can She ini, The Pillbox Pouch. Saya membuat satu dulu dengan menggunakan kain cotton linen sebagai outer dan kain katun biasa sebagai lining. Ternyata hasilnya kecil yah, pantesan namanya Pillbox, hahaha... *nyengir sendiri*. Tapi cakep dan empuk karena saya kasih lapisan thermolam. Kemudian saya putuskan untuk menyimpan pouch ini untuk diri sendiri, lumayan untuk menaruh beberapa benang saat saya menumpang menjahit di kamar anak.



Percobaan berikutnya bersifat spontan alias mengarang pola sendiri langsung saat itu juga. Prinsipnya hanya memakai kain ukuran 9 inch x 7 inch, sudah termasuk dengan kampuh 1 cm. Lumayan juga hasilnya, bisa muat banyak. Jadi saya putuskan pouch ini saja yang diberikan sebagai ucapan terima kasih.

Oh iya, bahan kain yang digunakan adalah katun dan katun linen untuk outer serta katun agak tebal untuk lining. Lalu saya tambahkan printilan dari kulit supaya lebih cantik. 



Bagaimana dengan kalian ? Apakah kalian suka menjahit sesuatu sebagai ucapan terima kasih ?


Senin, 16 Maret 2020

Nani Iro Tunic

Sekitar tahun lalu, saya menitip kain katun Nani Iro double gauze kepada salah satu teman yang liburan ke negara asalnya yaitu Jepang. Kainnya cantik dan elok serta lembut di tangan. Oh, apa maksudnya katun double gauze ? Menurut site Colette adalah sebagai berikut : "Double gauze is a soft, lightweight, and slightly airy fabric. It’s made from two thin and loosely woven layers of cotton that are basted together every ⅜” or so. These stitches form a subtle grid over the entire fabric that can hardly be seen from the right side. Because there are two layers woven together, the fabric has a nice weight and feels substantial. Double gauze makes beautiful blouses, dresses, skirts, and the coziest loungewear."

Setelah mencari-cari pola yang cocok, akhirnya saya memilih salah satu dalam buku menjahit Jepang, Stylish Dress Book 1 by Yoshiko Tsukiori. Pola yang dipilih adalah Dress J. Sayangnya panjang kain hanya dua meter dan lebar kain Nani Iro itu hanya 110 cm. Jadi saya putuskan untuk menjadi atasan saja apalagi setelah saya melihat di internet ada satu orang yang membuat pola ini menjadi atasan yang lucu. Ok, atasan dengan pola dress J dengan ukuran 42.

Proses pembuatan baju ini termasuk challenging karena ini kali pertama saya membuat lipit kecil seperti itu. Beberapa bulan yang lalu saya sudah sempat latihan dengan menggunakan kain rayon. Duh, itu salah besar karena rayon sulit dikendalikan apalagi dibuat lipit oleh orang yang tidak berpengalaman seperti saya. Walau sudah saya semprot dengan produk khusus supaya agak kaku, tetap proses membuat lipitnya sulit. Untungnya begitu saya membuatnya di kain katun doube gauze ini, prosesnya lebih mudah. Tapi saya yakin kalau kita menggunakan kain katun yang lebih stabil seperti poplin atau baptiste, prosesnya akan lebih mudah lagi.




Voila, hasilnya seperti ini... Masih kurang rapi ya lipitnya. Lalu motif bunganya yang besar-besar sempat membuat saya sedikit feeling blue karena inginnya penempatan bunga lebih simetrik. Tapi berhubung motifnya memang begitu dan kainnya sendiri tidak banyak, jadi saya kurang berhasil memanipulasi motif sesuai keinginan. Ora opo-opo lah ya... Lain kali beli kain double gauze yang motifnya kecil-kecil saja dan sekalian empat meter, hihi...



Minggu, 15 Maret 2020

Linen Top with Embroidery

Another linen. Dulu kain ini dibeli di toko Eurodif dan sebagian digunakan untuk membuat craft. Sisanya untuk membuat rok bawah project muslin Burda tapi rasanya tidak pernah saya foto. Lalu baju Burda itu jarang sekali dipakai. Nah, daripada mubazir, saya dedel dari atasannya dan saya buat menjadi atasan sederhana. Polanya menggunakan Pia dress dari Tessuti tapi hanya bagian atasnya saja. Ukurannya adalah M.

Karena warnanya kurang oke untuk kulit saya, maka saya berusaha menghias atasan linen ini dengan bordiran bunga-bunga cantik yang motifnya saya dapat dari satu buku Jepang karya Wakako Horai (bisa cek di Amazon ini). Bordirannya hanya di satu sisi saja yaitu dekat pundak kanan. 





Lumayan juga hasilnya walau tidaklah sempurna. Satin stitching belum terlalu saya kuasai, hik hik...