Kali ini buku menjahit yang akan saya bahas adalah buku-buku untuk tingkat menengah ke atas. Kenapa? Karena menurut saya, kalau kita baru belajar menjahit dan langsung membaca salah satu atau kedua buku ini, kemungkinan kita malah bingung, baik karena istilah maupun karena teknik yang disampaikan. Tapi kalau Anda punya kemampuan belajar yang cepat dan Anda sendiri bermotivasi tinggi, buku-buku ini pasti bisa Anda "santap" dengan baik.
Ok, kedua buku yang akan saya bicarakan itu adalah:
- High Fashion Sewing Secrets from the World's Best Designers by Claire B. Shaeffer
- The Dressmaker's Handbook of Couture Sewing Techniques by Lynda Maynard (milik saya adalah yang versi berbahasa Perancis jadi kalau Anda ingin melihat cover versi aslinya, bisa ke sini)
Kedua buku ini agak mirip karena banyak membicarakan tentang teknik-teknik dalam tahapan konstruksi, finishing serta pemberian aksen/detail fungsional maupun dekoratif dalam proses penjahitan pakaian. Selain itu, keduanya disusun oleh orang-orang yang terkenal ahli di bidang couture dan banyak memiliki relasi di kalangan atas dunia haute couture. Namun perbedaan buku-buku ini juga ada. Yuk, kita cari tahu.
High Fashion Sewing Secrets from the World's Best Designers
Buku ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian tentang konstruksi, finishing serta aksen yang cepat namun fancy. Kemudian bagian kedua tentang dasar-dasar merancang pakaian.
Daftar isi:
Buku ini keluaran tahun 1997 dan penulisnya sendiri sudah mengeluarkan banyak buku setelah buku ini (salah satunya adalah the famous Couture Sewing Techniques). Deskripsi tertulis termasuk banyak dengan gaya penulisan yang cukup jelas dan bertahap. Bagi kita yang condong belajar secara visual, biasanya kita akan lebih melihat ke ilustrasi. Nah, ilustrasi di buku ini lebih banyak ditampilkan dengan gambar dibandingkan dengan foto. Bagi saya tidaklah masalah, hanya saja terkadang saya memerlukan waktu lebih banyak untuk mencerna maksud dari ilustrasi (akhirnya ya bolak-balik saja antara deskripsi tertulis dan ilustrasi gambar).
Dari isi buku ini, kita bisa tahu bahwa foto-foto yang ditampilkan di dalamnya menggambarkan fashion di tahun 90-an. Kelihatannya kurang menarik ya. Tapi sebenarnya semua teknik yang ditampilkan bisa beradaptasi dengan jaman sekarang. Misalnya foto di bawah ini:
Teknik yang dibahas adalah Piped Seam. Namun dari fotonya mungkin kita jadi berpikir, siapa mau pakai baju seperti itu kecuali Mamie (nenek). Tunggu dulu, fokus pada teknik Piped Seam. Dan bayangkan teknik tersebut diterapkan pada kemeja lengan pendek modern berbahan katun polos yang kita kasih piping garis-garis atau bunga-bunga, atau polos juga tapi dalam warna yang berbeda. Cantik juga kan?
Salah satu hal yang saya suka dari buku ini adalah adanya beberapa tips kecil yang disesuaikan dengan tema utama bahasan, misalnya tips di bawah (lihat foto). Tips untuk topstitching a wide hem ini ada di pembahasan tentang Hemming.
Dan satu teknik favorit saya ada di bahasan tentang Interfacings and Linings. Teknik Bagging a Jacket ini sangat berguna saat saya hendak menambahkan furing pada jaket atau coat.
Bagian kedua dari buku ini, Design Basics, juga merupakan referensi yang berguna bagi yang ingin belajar dasar dari merancang busana. Namun buku ini tidak mengajarkan cara membuat pola dari zero. Kita harus sudah punya pola dasar (sloper) badan kita, baik drafting sendiri maupun menggunakan master pattern/sloper komersial. Tentang cara membuat sloper, bisa dicek ke postingan Craftsy . Salah satu tempat yang menjual sloper adalah Burda Style ini. Selain itu, bagian kedua ini juga mengajarkan cara meng-copy ready-to-wear dengan berbagai metode. Dari hasil copy, kita bisa menambahkan elemen-elemen desain yang kita inginkan (dibahas juga di dalamnya).
Kesimpulan: Secara umum, walau isi buku ini kurang menarik dari sisi ilustrasi dan terkesan agak jadul, namun ia mengandung banyak informasi yang berguna bagi saya. Asli, banyakkkk... Teknik-teknik yang ditampilkan lebih bervariasi antara teknik couture dan teknik di ready-to-wear. Bagian kedua-nya juga menarik dan tidak ada di buku the Dressmaker's Handbook. Jadi rasanya tak rugi untuk memiliki buku ini di sewing library.
The Dressmaker's Handbook of Couture Sewing Techniques
Daftar isi:
Buku ini keluaran tahun 2010. Cukup jauh ya dengan buku yang pertama di atas. Jadi dari segi penyajian isinya pun berbeda, model-model pakaian yang ditampilkan lebih modern, lalu lebih banyak foto yang size-nya cukup besar dan menarik. Pokoknya lebih enak lah dilihat dan dipahami. Misalnya di bawah ini, teknik finishing neckline menggunakan bias pada atasan berbahan knit/kaos. Foto step-by-step cukup jelas dan mudah dipahami.
Beberapa teknik yang digunakan dalam buku ini lebih melihat dari sisi kenyamanan pemakai busana, dimana hal ini banyak diterapkan dalam haute couture. Misalnya teknik di bawah ini, pemasangan furing/lapisan dalam kantong berbahan satin. Tentunya cara ini cukup mudah untuk diterapkan dalam jahitan rumahan kita, benar tak?
Bagian yang sangat menarik untuk saya adalah bahasan tentang lining/furing. Di sini dijelaskan perbedaan antara pakaian yang diberi lining dengan yang tidak, dimana hal ini akan mempengaruhi tampilan pakaian yang kita buat. Dari foto di bawah, rok pink (kiri) terbuat dari bahan silk velvet. Separuh diberi lining, separuh tidak. Lining yang dipakai adalah cotton flannel. Nah, kalau dipasang berdampingan begini, kita jadi tahu ya perbedaannya. Demikian juga rok violet (kanan). Bahannya silk satin, liningnya dari cotton batiste.
Dalam buku ini memang banyak dibahas bahan kain yang biasa digunakan dalam haute couture, terutama dari keluarga silk. Jadi jangan heran kalau bolak-balik kita temukan kata "silk". Di chapter 5 pun dibahas khusus tentang "Panduan Bahan Kain Lux/Mewah", baik untuk kain utama, lining maupun interlining.
Kemudian di bahasan terakhir ada cara tentang membuat muslin. Seperti kita ketahui, dalam dunia menjahit itu umumnya orang-orang membuat muslin terlebih dahulu sebelum membuat versi real dari pakaian yang mereka ingin wujudkan. Dari muslin, kita jadi tahu apa yang perlu dimodifikasi sehingga versi real pakaian lebih pas dan nyaman di badan.
Fyi, penulis buku ini, Lynda Maynard, mengajar beberapa kelas online di Craftsy dalam koridornya yaitu couture. Jadi bila kita ingin belajar lebih jauh, bisa lho meluncur ke sana (ini bukan iklan berbayar ya...).
Kesimpulan: Bila kita lebih berminat untuk memperdalam ilmu finishing dengan teknik couture, kita bisa memilih buku ini. Apalagi kalau kita lebih suka (dan lebih bisa belajar dengan) melihat ilustrasi foto yang menarik dan jelas. Namun sebenarnya buku Lynda Maynard ini bisa melengkapi buku Claire Shaeffer. Jadi tidak ada ruginya untuk memiliki keduanya di library kita.
Ok, semoga berguna ! Happy sewing !