Pages

Selasa, 22 November 2016

Boyfriend Jeans in Light Denim

Morgan jeans by Closet Case Patterns

Boyfriend jeans merupakan satu model celana jeans yang sangat diminati oleh banyak orang dan beberapa celebrity internasional suka mengenakannya untuk kegiatan mereka sehari-hari. Modelnya sendiri ringan dan cocok digunakan dengan beragam jenis atasan maupun beragam jenis sepatu. 

Terus terang saya sendiri merasa nyaman menggunakan jeans jenis boyfriend ini, baik untuk kegiatan di luar rumah maupun di dalam rumah (maksudnya, bersih-bersih, beres-beres, masak, nyetrika, hehe...). Dan setelah berdiskusi dengan anak sulung, kami pun sepakat untuk membeli pola boyfriend jeans dari Closet Case Patterns. Nama polanya Morgan.

Untuk Morgan yang pertama, saya menggunakan jenis kain denim yang ringan/light. Bobotnya hanya 200 gram/m2. Di polanya sendiri tertuliskan saran untuk jenis kain denim non-stretch yang range-nya dari light sampai heavy. Saya pilih light dulu deh. 


Secara umum, review untuk polanya:
  • Instruksi jelas sekali. Dari tips-tips menjahit denim, cara memotong kainnya sampai dengan konstruksi/penjahitan. Kalau ada bagian yang kurang jelas pun kita bisa meluncur ke blog Closet Case Patterns karena ada beberapa panduan konstruksi jeans. 
  • Cutting polanya sendiri menurut saya pas. Mungkin lebih tepat dibilang bahwa polanya cocok dengan jenis badan saya. 
Modifikasi :
  • Hem: Sebelum memotong kain denim, saya mengecek panjang jean bagian depan dengan cara menempelkan kertas polanya ke badan saya. Merasa bahwa panjangnya tidak cukup (tinggi badan saya di atas 170 cm), saya menambah 2 cm saat memotong kain. Hemming menjadi sbb: lipatan pertama 1 cm, lipatan kedua 1.5 cm.
  • Waist: setelah fitting dan merasa pinggang kebesaran, saya mengambil masing-masing 2 cm dari sisi kanan dan kiri.
  • Belt loops: Bagian ini tidak saya jahit dua kali (kanan dan kiri) seperti halnya contoh di panduan. Yang saya lakukan hanya membuat satu jahitan di tengah (ini hasil 'ngintip' satu celana jeans milik suami, hihi...).
Selama konstruksi, pengalaman yang saya ambil:
  • Penggunaan dua mesin jahit sangat membantu. Satu untuk menyambung jahitan, satu untuk topstitching. Jadi banyak hemat waktu dalam proses penggantian benang (benang jahit dan benang topstitching).
  • Berhubung benang topstitching lebih tebal, jadi bobbin bawahnya menggunakan benang biasa saja. Kenapa? Karena dalam beberapa percobaan, bila bobbin bawah menggunakan benang topstitching juga, maka hasil jahitan bawah terlihat tidak rapi (dan ternyata bukan hanya kejadian pada saya saja tapi juga pada beberapa sewing blogger lainnya termasuk si bestie). Tapi tetap harus trial dulu untuk melihat hasil jahitan rapi atau tidak. Kalau tidak rapi, tension atas harus disesuaikan. Tips: Saya mendokumentasikan hasil trial di lembaran yang disediakan oleh satu kelas Craftsy dan kemudian saya simpan rapi di satu folder. 


Kantong belakang sedikit mendapat perhatian lebih yaitu:

Stay tape
Interfacing di desain gambar
  1. Diberikan stay tape di bagian atas supaya lebih rapi dan lurus saat dijahit. Sebenarnya ini tidaklah wajib tapi berhubung kain denim saya light, jadi saya ingin lebih terlihat solid di bagian itu.
  2. Desain kantong belakang yang kita lihat di pasaran ada beragam. Untuk membuat yang sederhana namun cukup cantik ternyata tidak terlalu sulit. Hanya bermodal penggaris dan pensil jahit, saya membuat model seperti foto di atas
  3. Untuk membuat jahitan desain kantong belakang cukup solid (seperti halnya embroidery), saya memberikan lapisan interfacing hanya sepanjang desain tersebut (di sini saya pakai Vilene G700). Saya sempat mencoba dengan jenis yang larut di air (Vilene Soluvlies) namun hasilnya kurang memuaskan.
Kantong depan, khususnya bagian lapisan dalam, saya menutup jahitan bawahnya dengan bias binding bunga-bunga berbahan dasar halus. Kemudian salah satu sisi dari fly juga saya berikan bias binding yang sama.


Topstitching fly front harus hati-hati karena ada bagian yang melengkung. Sementara bagian depan ini adalah bagian yang sangat visible saat kita mengenakan jeans-nya. Jadi maksudnya, kalau tidak rapi ya kelihatan gitu... So, buatlah topstitching di bagian ini dengan pelan dan hati-hati supaya hasilnya tidak mengecewakan.


Bagian ban pinggang bagian dalam saya jahit dengan tangan karena sudah terbiasa seperti itu. Setelah itu topstitching dengan pelan juga karena sama halnya dengan fly front, bagian ini akan kelihatan kalau tidak rapi.


Secara keseluruhan, proses pengerjaan boyfriend jeans ini tidak terlalu sulit karena selain instruksinya jelas, bahan kainnya pun ringan (bukan jenis denim tebal). Prosesnya memakan waktu lima hari dari pencucian kain denim sampai selesai topstitching akhir. Namun kemudian saya harus hunting kancing jeans dan rivets yang sesuai selera dan itu memakan waktu sekitar dua minggu (karena tidak dapat di toko terdekat, saya terpaksa hunting online dan berhasil menemukannya di satu seller eBay posisi di UK).


Voila, selesai deh si Morgan percobaan pertama. Sangat nyaman dikenakan tapi berhubung bahannya ringan, jadi agak kurang cocok untuk musim yang mulai dingin ini. Tetap bisa dipakai sih, misalnya untuk jemput anak ke sekolah atau untuk belanja ke supermarket. Tapi kalau untuk mengunjungi misalnya open air market dan mubeng-mubeng di situ selama dua jam... brrr... lumayan juga ya. Apalagi nanti kalau winter. Yo wis, dipakai di rumah wae... sambil nunggu spring summer.


Bahan denim: Tissus.Net
Bahan poplin (lapisan dalam kantong): sisa kain project terdahulu, dibeli dari Les Coupons de Saint Pierre
Benang topstitching: Bruneel
Kancing dan rivets: Silvercoast (eBay)
Bias binding: Salon Loisirs Créatifs Orléans
Stay tape: Marché du Tissus Strasbourg
Vlieseline G700: Patrons de couture

Tidak ada komentar:

Posting Komentar