Baju kekecilan atau baju kebesaran ? Biasa ya. Entah karena perubahan badan, atau kita beli bajunya pas sale dan tidak sempat dicoba, atau tiba-tiba bajunya menyusut setelah dicuci, atau dapat lungsuran baju keren dari kakak (atau baju vintage dari ibu). Untuk alasan apapun, hal ini sering terjadi pada kita dan umumnya kita bisa membawa baju tersebut ke tukang permak untuk diperbesar (sedikit, tergantung kampuhnya) atau diperkecil. Tapi sebenarnya bisa atau tidak sih kita modifikasi sendiri ? Tentu bisa.
Alterasi baju merupakan salah satu kegiatan yang saya suka. Memperkecil, memperbesar, termasuk memperbaiki tentunya. Entah kenapa, kegiatan ini memberikan kepuasan tersendiri bagi saya. Rasanya seperti satu kesuksesan kecil begitu bajunya selesai dimodifikasi dan menjadi lebih pas di badan.
Definisi dari alterasi atau alteration menurut kamus Cambridge :
"a change or changes made to the size or shape of a piece of clothing so that it fits better"
Beberapa kali saya membantu teman dalam memperkecil maupun memperbesar pakaian. Umumnya mereka memberikan pakaian jenis gaun atau atasan dengan jahitan standar. Jadi secara tingkat kesulitan, saya cukup yakin bisa. Untuk pakaian pribadi, selain memperbesar kebaya dan atasan, saya juga sudah memperbesar rok. Maklum ya, badan tambah besar jadi banyak baju yang harus diperbesar, haha...
Eniwei, Januari lalu, saya menyelesaikan alterasi blazer hitam yang dibeli bulan September 2018. Size baju ini sebenarnya sesuai dengan saya. Tapi di bagian lingkar dada dan lingkar lengan terlihat lebih besar. Lalu, bagian pundaknya terlalu turun, terlihat kurang bagus di badan saya. Blazer ini dibeli secondhand. Merk lokal bagus, terkenal dengan kualitasnya. Kondisi blazer seperti baru bahkan bagian kantung belum dibuka jahitan temporernya (kadang bagian kantung dari baju-baju RTW itu dijahit temporer, kita bisa dedel begitu akan dipakai). Saat itu saya butuh blazer hitam dan tidak ada satu pun yang saya bawa dari Jakarta. So, kebetulan ada yang cocok, saya ambil walau agak kebesaran.
Lalu akhirnya saya putuskan untuk melakukan sedikit alterasi pada blazer tersebut. Sedikit, soalnya saya tidak mau blazer-nya terlalu pas di badan.
Dengan melihat satu kelas alterasi dari Angela Wolf di Craftsy (sekarang berubah nama menjadi Bluprint), saya berhasil memperkecil bagian-bagian yang kebesaran itu. Ribet ngga sih? Iya, ribet. Karena blazer itu potongannya tidak sederhana. Ada beberapa pieces yang dijahit sambung bila modelnya memiliki princess seams (seperti dalam case saya). Untuk itu, bagian yang didedel (dan nantinya dijahit ulang) lebih banyak daripada atasan sederhana. Selain itu, untuk menaikkan bagian pundak, saya harus menggeser dulu shoulder pad, tidak bisa langsung potong bagian yang terlalu turun itu. Jadi intinya, walau pakai judul "ngecilin sedikit", yang dibongkar sama besarnya dengan "ngecilin banyak". Noh... >_<
Tingkat kesulitan dari alterasi ini terlihat nyata dalam kelas Angela Wolf. Namun saya tetap kekeuh marekeuh untuk mencoba. Apalagi saya lihat bahwa modifikasi yang harus dilakukan tidak akan menyentuh kantung dan bagian pergelangan lengan (karena menurut saya dua bagian itu lebih sulit dirubah). Lagipula, setelah menyelesaikan kelas alterasi tersebut, saya makin yakin untuk melakukannya. Nekad tapi pakai ilmu dan panduan, boleh lah ya...
Hasilnya seperti pada foto ini. Kebayang ngga tadinya bagian ujung pundak (pertemuan dengan lengan) jatuh 2 cm lebih rendah dari itu. Sayangnya tidak ada perbandingan foto "before and after". Yang jelas, saya hepi berat setelah blazer ini selesai karena jatuhnya lebih pas di badan. Plus, pengalaman ini saya nilai sangat berharga. Di kemudian hari, kalau saya menemukan jaket vintage keren yang kebesaran, boleh lah dipermak sendiri, huhuyy...