Tahun 2020 ini, saya bertekad untuk sedikit demi sedikit beralih kepada linen. Kenapa ? Karena proses produksi kain linen itu lebih ekologis dibandingkan katun atau viscose, dua serat alam yang sangat saya sukai. Tentunya saya tidak akan mengabaikan tumpukan kain yang sudah ada di rumah. Jadi semua harus digunakan pada waktu yang tepat.
Nah, karena tahun ini pun saya masih ingin aktif membuat sulaman di baju dan karena media yang paling enak untuk disulam itu menurut saya adalah linen, jadi kali ini saya membuat lagi pakaian linen yang nantinya akan disulam.
Satu potong kain linen putih mid-weight lebar 2.8 m dan panjang 1.10 m menghasilkan dua atasan. Linen ini sendiri dibeli dari toko Que du Lin.
Yang pertama adalah tunik loose dengan pola dari majalah Coudre C'est Facile (sebelah kiri di foto). Majalah ini adalah versi terjemahan dari majalah menjahit Jepang yang berjudul Sewing Pochée. Ukuran yang dipakai adalah XL. Tunik ini bisa dikenakan di atas t-shirt lengan panjang atau langsung seperti itu.
Yang kedua adalah atasan tanpa lengan dengan pola dari majalah Modes et Travaux. Sesuai petunjuk di majalah tersebut, atasan ini full lining dan saya memakai katun voile sebagai lining. Penambahan renda di bawah itu merupakan keinginan pribadi saya. O iya, ukurannya adalah 42.
Apakah nanti tetap akan disulam ? Kita lihat saja yah...