*late post*
Pola Tania Culottes dikeluarkan oleh Megan Nielsen Patterns pada tahun 2013 untuk koleksi Spring Summer. Modelnya tidak seperti kulot yang banyak beredar di pasaran karena berbentuk seperti rok biasa. Hal ini lah yang menarik perhatian anak sulung saya yang style-nya tidak girly namun kadang kepingin juga pakai rok. Bingungin ya...
Pola Tania Culottes dikeluarkan oleh Megan Nielsen Patterns pada tahun 2013 untuk koleksi Spring Summer. Modelnya tidak seperti kulot yang banyak beredar di pasaran karena berbentuk seperti rok biasa. Hal ini lah yang menarik perhatian anak sulung saya yang style-nya tidak girly namun kadang kepingin juga pakai rok. Bingungin ya...
Akhirnya sekitar akhir tahun lalu saya memutuskan untuk membeli Tania culottes versi PDF pas Megan Nielsen membuat sale (Black Friday). Sebenarnya saya prefer pola kertas dibanding yang PDF tapi tampaknya nasib harus membawa saya kembali ke PDF, heu... *print, trim, tempel, potong, ...*
Untuk versi percobaan pertama, saya membuat untuk diri sendiri (untuk anak, menyusul ya...).
Catatan terbesar yang harus kita ingat bila ingin membuat kulot ini adalah: banyaknya (panjang) bahan kain yang harus dipersiapkan. Kenapa? Karena kita menggunakan potongan bias (bias cutting) untuk membuat efek lebar pada kulot ini. Kalau pernah membuat half circle skirt, yang kurang lebih seperti itu. Jadi, untuk kulot ini jadi ada 4 pieces yang lebar (depan dua, belakang dua). Plus, pieces untuk pinggang.
Ukuran yang saya pakai adalah L dan tidak ada modifikasi yang berarti. Namun saat penjahitan crotch dimana menyambungkan bagian depan dan belakang, ada ketidakseimbangan ukuran antara pieces yang akan dijahit (depan dan belakang). Bagian belakang lebih panjang! Saya cek ke pola, semua sesuai petunjuk dan instruksi. Saya sempat bingung. Sampai akhirnya saya menemukan beberapa blog yang membahas tentang bagian belakang yang lebih panjang. Diperkirakan karena bias cutting. Silakan baca di sini dan di sini ya, termasuk komentar-komentar di bawahnya.
So akhirnya saya memotong sedikit bagian belakang supaya sejajar rata dengan bagian depan. Habis itu, baru deh saya jahit.
Invisible zipper yang saya pilih berwarna merah, mengambil warna polkadot yang ada di kain :D Menggunakan invisible zipper yang terkesan kontras dengan keseluruhan kain akan beresiko bila kita tidak menjahitnya dengan rapi dan rapat. Jadi hati-hati ya...
Kain yang saya gunakan adalah katun Jepang dari Antiqua Fabrics dimana mungkin keputusan ini kurang tepat mengingat kulot ini sering dipakai duduk (apalagi kl naik sepeda) jadi mudah lecek. Tapi kainnya lembut dan warnanya gelap (tidak perlu furing), saya sukaa... Mungkin next time saya akan coba dengan kain crepe agak tebal dan/atau kain knit ponte de roma (kalau jadi pakai bahan ini, mungkin harus size down satu ukuran).
Setelah dilihat-lihat, kok kelihatan gemuk yaa... Rasanya saya lebih cocok pakai kulot Burda yang dulu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar