Pertama kali melihat pola Holly Jumpsuit, saya tidak langsung jatuh hati. Modelnya, saya suka. Namun yang menjadi pertimbangan adalah, kaki saya akan terlihat "panjang" sekali bila mengenakan jumpsuit seperti ini (pinggang di posisi natural, celananya yang model palazzo terlihat panjang). Waktu itu saya lebih melirik jumpsuit yang panjangnya tanggung atau selutut, atau yang potongan pinggangnya jatuh di hip/pinggul.
Suatu hari saat memesan pola untuk teman di salah satu online shop Spanyol, saya melihat ada Holly Jumpsuit versi paper. Pola By Hand London (BHL) saat ini sudah dalam bentuk PDF semua. Jadi printed pattern yang masih ada di reseller itu hanya sisa-sisa saja (BHL tidak mengeluarkan lagi printed pattern). Setelah dipikir-pikir sambil melihat hasil karya beberapa sewing blogger yang menggunakan pola ini, saya ambil lah Holly.
Awalnya, saya ingin membuat wearable muslin tapi dalam bentuk dress yang direncanakan untuk dipakai saat acara ulang tahun seorang teman di bulan April 2018. Size yang diambil adalah 10-14. Setelah polanya dicopy ke kertas transparan, saya langsung melalukan modifikasi bodice di situ. Seperti pada umumnya pola siap pakai, saya harus merubah posisi darts di dada. Lalu, pola di bagian pinggang, saya harus menambah 1.5 cm (jadi in total ada penambahan utk pinggang sebanyak 1.5 x 4 = 6 cm, besar juga ya). Penambahan ini harus dilakukan di bodice dan di bawahan.
Wearable muslin dibuat dengan kain crepe polyester dari Mondial Tissus. Facing menggunakan kain katun voile. Panjang rok dibuat semaksimal mungkin sesuai ketersediaan kain, karena niatnya memang ingin membuat maxi dress.
Di kesempatan ini, saya mencoba gathering foot dan hasilnya lumayan bagus. Kancing yang dipilih adalah jenis bundar seperti biji jagung dan tergolong vintage (dibeli di craft market khusus barang secondhand).
Hasil:
- Katun voile tidak cocok untuk facing karena kurang stabil. Akan lebih baik menggunakan kain ini utk full lining di bodice.
- Kain crepe yang condong berat ini kurang cocok untuk model panjang kerut di pinggang karena memberi kesan bahwa saya sedang hamil (alhamdulillah kalau iya, tapi kenyataannya kan tidak, hihi...) Note: Di bulan Agustus, saya memperpendek dress sekitar 20 cm supaya lebih terkesan ringan.
Dress ini sudah selesai sesuai waktunya untuk pesta ulang tahun teman. Tapi saya tidak jadi memakainya. Baju ini baru dikenakan saat acara pertunjukan menari si kecil di bulan Juni.
Setelah melalui proses di atas, saya menjalankan rencana selanjutnya yaitu membuat jumpsuit dengan pola ini. Kainnya menggunakan crepe viscose dari Sacrés Coupons dan cotton silk Les Coupons de Saint Pierre untuk lining full bodice.
Modifikasi/tambahan:
- Dua belt loop di kanan dan kiri pants
- Dari 8 kancing, separuh berwarna merah tua, separuhnya lagi berwarna merah raspberry.
- Lalu, kancing merah raspberry itu cuma berisifat dekoratif. Di balik kainnya, saya memasang kancing jepret. Kenapa? Supaya kalau kebelet pipis, saya hanya perlu membuka 4 kancing merah tua. Sedangkan yang lainnya (jepret) tinggal saya tarik.
- Meniadakan lipatan di lengan. Jadi lengan dibuat simple saja.
Hasil:
- Nyaman dipakai karena liningnya adem. Kain utama (crepe viscose) juga tidak panas sih tapi sepertinya kain ini sudah dilapis jadi lebih tebal. Untuk jalan-jalan di bawah terik sinar matahari mungkin kurang cocok. Tapi untuk mid season atau di ruangan-bangunan ber-AC, boleh bangets.
- Note kecil: ada gap di neckline belakang (punggung). Tidak terlalu mengganggu tapi mungkin ke depannya saya harus memodifikasi sedikit.
- Ada sedikit kesalahan di penempatan darts (kain utama) tapi tidak terlalu kelihatan - tetap diperbaiki di bulan Agustus.
Saya akui memang jumpsuit ini memberi kesan kaki lebih panjang. Tapi saya berpikir bahwa panjangnya kaki ini tidak selalu harus ditutupi. Betul kan ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar