Waktu saya membongkar tumpukan kain di rumah, ternyata ada satu potong kain sisa project blazer anak yang potongannya masih cukup besar. Dipikir-pikir, bikin apa ya?
Akhirnya saya membuat sheath dress dengan pola dasar yang saya pelajari waktu kursus membuat kebaya. Pola ini saya modifikasi dengan menambah panjang sampai selutut dan juga memperpendek lebar bahu (entah kenapa saya merasa kepanjangan waktu fitting dress ini).
Rasanya panjang lengan mau saya pendekkan. Kelihatan terlipat-lipat karena seperti tertahan di lekukan siku. Panjangnya nanggung sih, sementara bahannya bukan yang jenis jatuh melambai. Hemming bawah dan lengan dilakukan dengan tangan (slip stitch). Jadi terlihat halus, terkesan tidak ada jahitan.
Furing dipasang hanya di bodice, tidak di lengan. Metode pemasangannya dengan cara :
- hemming dulu bagian bawah furing (lipat dua kali, jahit mesin)
- menyambung bagian facing dengan bagian atas furing, right side together, juga dengan mesin
- menyambung bagian jahitan zipper sampai bawah, right side together, juga dengan mesin
- menyambung bagian kerung lengan, jahit tangan
Lumayan lah hasilnya untuk acara-acara yang terkesan agak formal. Dan ternyata setelah diingat-ingat, kain ini memang dibeli (tepatnya November tahun lalu) untuk membuat dress musim dingin bermodel klasik. Tapi waktu itu, sebelum sempat dieksekusi, kainnya keburu ditaksir oleh si kecil yang kepingin punya blazer. Yey, akhirnya jadi dress juga deh. Memang ya, kalau sudah takdir, walau agak belok-belok sedikit, akhirnya sampai juga ke tujuan. Jadi, semangat terus yaa...!
Bahan:
- Kain flanel cotton polyester dari Mondial Tissus
- Furing kain pongé (polyester) dari Mondial Tissus