Fresh from the oven, alias baru kelar hari ini dan langsung ditulis di blog (zero delay, padahal biasanya delay berbulan-bulan, heu...).
Pada umumnya celana panjang adalah salah satu projek menjahit yang tergolong sulit. Oleh karena itu tahun lalu saya memulai dari yang lebih ringan seperti: celana panjang untuk si kecil (pola Burda), celana kulot untuk saya (pola Burda) dan celana short untuk suami (pola La Maison Victor). Kemudian, dari situ saya mulai memiliki keberanian untuk membuat yang lebih sulit yaitu skinny pants. Tapi, pakai pola yang mana?
Kebetulan di majalah Ottobre edisi 5 tahun 2014 ada pola celana panjang skinny bernama Black Magic. Di majalah tersebut, skinny pants di tubuh sang model dibuat dengan menggunakan bahan beludru stretch. Tapi dalam penjelasannya, disebutkan bahwa kita bisa juga memakai kain denim stretch.
Sebenarnya kalau kita mau lebih mudah dalam membuat celana jeans, akan lebih baik kalau kita memilih pola yang ada tutorialnya baik dalam bentuk video maupun dalam bentuk foto (misalnya sew along). Dua pola populer yang sempat jadi pertimbangan saya adalah
Jamie Jeans dari Named Clothing dan
Ginger Jeans dari Closet Case Patterns. Kedua pola ini ada sew along yang memudahkan kita dalam proses konstruksi jean. Namun kemudian saya pikir bahwa dengan pola Black Magic, saya pun bisa menggunakan tahapan konstruksi yang ada di sew along Jamie maupun Ginger. Logikanya, pieces pola/kain untuk membuat celana jeans adalah sama saja. Bagian depan, bagian belakang, kantong depan, kantong belakang, kantong kecil yang suka untuk nyelipin uang kecil, bagian kanan dan kiri zipper. Apa lagi ya... Pokoknya begitu deh kira2. Nah, berhubung nekat, ya sudahlah mari kita lanjut...
Bulan Desember 2015, saya membuat muslin Black Magic size 46 dengan menggunakan kain gabardine stretch yang tak cantik paska dicuci, heu... Kalau dari hasil tes fitting, pola ini tampaknya cucok dengan kaki jelangkung saya. Tapi ukuran 46 masih agak longgar. Untuk gap di belakang punggung, tampaknya tak ada. Mungkin ada ya, tapi minim jadi saya agak abaikan.
Kemudian hari Sabtu lalu, saya baru sempat memulai versi real dari Black Magic ini menggunakan kain denim stretch dari Les Coupons de Saint Pierre. Berhubung kain denim ini memiliki tingkat stretch yang lebih tinggi dari kain muslin, jadi saya putuskan untuk mengambil dua ukuran di bawahnya yaitu 42 tapi dengan panjang ditambah 5 cm *kurleb*.
Ternyata, karena kainnya beda dgn muslin - walau sama-sama stretch - jadi saya masih harus melakukan beberapa modifikasi terutama di bagian: belakang lutut, pinggang kanan kiri dan pinggang belakang.
Proses konstruksi mengikuti panduan dari: kelas Craftsy Jean-ius by Kenneth D. King dan deskripsi instruksi di majalah Ottobre itu sendiri. Kemudian proses modifikasi mengikuti kelas Jean-ius dan kelas Craftsy Tailoring Ready to Wear (basic) by Angela Wolf. Beberapa kali saya juga mengintip link-link situs yang membahas masalah fitting pada pembuatan jeans (thanks to my sewing bestie yang sudah bantu). So, pada akhirnya saya tidak melihat detail konstruksi pada sew along celana jeans Jamie maupun Ginger. Tapi di site Closet Case Patterns ada bahasan cukup engkap tentang masalah fitting jeans lho. Keren deh.
O iya, ada note:
Dari kelas Jean-ius, ada tip untuk melapis ujung kantong depan dengan sebangsa pita supaya lebih stabil. Bisa juga pakai sebangsa fusible tape.
Topstitching kata Kenneth bagusnya pakai jarak stitching 4 atau 4.5 (kalau untuk stitching biasa kan 2.5).
Pasang kancing dan rivet, jangan lupa sediakan palu dan alas (pinjam aja talenan ibu). Ini kancing saya sudah usahakan lurus (bintang di atas, daun di bawah). Tapi saat palu bekerja, saya takut kena jari, jadi gerak-gerak deh tangan saya. Alhasil, motif kancingnya miring :(
Kemudian, terus terang saya pusing dengan proses gonta ganti jarum (antara jeans dan topstitch) serta benang (antara benang untuk jeans dan untuk topstitch). Jadi kadang saya putuskan untuk tidak diganti, atau kalau untuk benang, saya jadi lebih banyak pakai benang jeans yang warnanya sama dengan kain denim. Oleh karena itu, celana jeans saya ini tidak banyak topstitching (kuning).
Voila, lumayan lah... untuk celana skinny jeans pertama.
Fyi, kalau ada yang tertarik, di Craftsy ada kelas-kelas khusus yang membahas tentang pembuatan celana jeans selain Jean-ius. Jadi, silakan atuh dilihat... *bukan pesan sponsor, cuma penggemar Craftsy*